-
"rajin amat lu, tumben-tumbenan" ucap hendery
"gua mah emng rajin kali, lagian mah ini juga untuk ujian tengah semester" balas lucas
"kesambet apaan lu, biasa nye juga ulangan akhir semester pun lo ga pernah belajar" ucap hendery
"kalo nilai gua jebol, ga dapet uang jajan gue" ucap lucas
mereka jadi rajin begini cuma demi uang jajan, lucas belajar? haha impossible
jadi jurusan akhir akan ada ujian tengah semester, dan nilai ini juga ngebantu mereka untuk nilai ujian akhir semester. jadi mereka bener-bener belajar sungguh-sungguh untuk dapet nilai yang tinggi dan masuk ranking 5 besar.
seperti biasa mark selalu berada di perpustakaan bersama jaemin.
"na, klo kamu bosen tinggalin aja gapapa" ucap mark
"ga bosen kok kak, aku juga harus belajar kan untuk tengah semester juga" bales jaemin
"kak, aku mau nanya deh, kakak setiap hari ngeliat buku ga bosen? ga sepet tu mata?" tanya jaemin yang heran melihat kekasihnya yang terus membaca buku
mark tertawa kecil
"bosen si tapi ini juga bekel aku untuk lulus ke universitas impian daddy dan mommy" balas mark
"kalo nana sih, masuk universitas apa aja gapapa kata papa" ucap jaemin
"ya gitu deh na, ga semua pemikiran orang tua sama" balas mark
jaemin hanya mengangguk.
-
makan malam.
"mark, kau akan ada ujian tengah semester?" tanya daddy
mark mengangguk
"belajar yang rajin, supaya kau mendapatkan ranking pertama" ucap daddy
mark lagi-lagi hanya mengangguk.
kamar mark.
seperti biasa mark sedang bersama cinta nya yang selalu menemani nya, apa lagi selain buku.
"mark, habiskan" ucap taeyong memberikan susu
"taruh saja mom, aku akan meminumnya" balas mark tanpa memalingkan wajahnya dari buku
"mark, kau jangan terlalu keras dengan dirimu, lakukan semampu mu, ingat apapun hasilnya mommy akan selalu bangga padamu" ucap taeyong lembut mengusap surai mark
"terimakasih" ucap mark sambil tersenyum tipis.
taeyong keluar dari kamar mark
taeyong sedih, seiring berjalannya waktu mark menjadi jauh dengannya ataupun jaehyun, mark sudah tidak pernah membagi keluh kesah nya kepadanya.
taeyong menghela nafas panjang
"mark, aku merindukan mu" ucap taeyong didepan kamar mark
mark mendengar nya.
"aku juga merindukan mu, merindukan semuanya yang dulu." ucap mark lirih
-
hari ini hari minggu dimana hari berkumpul dengan keluarga.
tapi tidak dengan mark.
ujian sebentar lagi, dia takut tidak bisa mendapatkan ranking pertama, dia gelisah, takut semuanya menjadi satu.
"banggg" ucap sungchan diluar kamar mark sedikit merengek
"boleh masuk gaa?" tanya sungchan
"tentu" balas mark
sungchan membuka pintu kamar mark, dia melihat kakaknya sedang membaca buku di balkon
"udah kali bang baca buku nyaaa, ayo kebawah sekarang kan hari minggu" ucap sungchan membujuk mark untuk kebawah, berkumpul dengan keluarga nya
"kalian aja, lagian ujian sebentar lagi" balas mark
"yahhh, tapi uchan maunya abang juga ikut" balas sungchan
mark tersenyum tipis, dia beranjak dari kursinya mendekat kearah sungchan dia mengelus surai sungchan dengan lembut
"lain kali aja ya, hari ini abang ga bisa, abang harus belajar" ucap mark lembut
sungchan hanya mengangguk dan keluar dari kamar mark, untuk turun kebawah
mark hanya menghela nafas, dia juga ingin berkumpul dengan mereka tapi ujung-ujungnya juga percuma daddy pasti menyuruhnya untuk belajar lagi.
"sungchan, mark nya mana?" tanya taeyong
"bang mark ga bisa katanya, dia bilang ujian udah deket" ucap sungchan sedih
"ya gapapa bagus dong, dia semangat belajar, gapapa biarin dia fokus untuk ujian nya" ucap jaehyun
taeyong hanya menghela nafas sedih, dia benar-benar sudah ada jarak dengan mark
-
mark melihat semuanya dari atas dia berada di balkon, rasanya dia ingin berlari dan memeluk mommy nya, meluap kan semua yang dia pendam.
dulu mark ada nama panggilan khusus untuk taeyong yaitu bubu tapi entah kenapa seiring berjalannya waktu panggilan itu tidak bisa diucapkan lagi.
"mark rindu, rindu dengan semuanya" ucap mark lirih
rasanya dia ingin menangis, dan berteriak sekencang-kencangnya
"sebaiknya aku tidur" mark berjalan ke arah tempat tidur dan merebahkan dirinya
"lelah" ucap pan terakhir mark sebelum dia menutup matanya dan tertidur
-
acara makan-makan tadi sudah selesai semuanya sudah masuk kedalam rumah dan mereka tidak lupa untuk membuatkan mark makanan
taeyong yang ingin melihat mark pun, langsung masuk ke kamar mark, dia ingin melihat anaknya baik-baik saja atau tidak
"mark" panggil taeyong
"ah dia tidur rupanya" ucap taeyong
dia mendekat ke arah mark duduk di sebelah mark yang tertidur.
dia memperhatikan wajah anaknya yang tertidur, tirus, itu yang taeyong tangkap saat melihat wajah mark sedekat ini
"apa kau makan dengan teratur? kenapa bisa setirus ini? mana pipi chubby mu yang dulu? maafkan aku yang tidak pernah memperhatikan mu mark, bisakah mark yang dulu kembali lagi? aku merindukan mu mark" ucap taeyong lirih dan bangkit meninggalkan mark yang tertidur.
mark sudah bangun sedari tadi dia hanya memejamkan matanya.
dia mendengar semuanya, mark menitikkan air matanya
"aku juga merindukan mu" ucap mark lirih
dia menangis, dia sudah tidak kuat, dia menenggelamkan wajahnya pada bantal agar suara tangisannya tidak terdengar
-
malam hari.
"apa aku terlihat seperti orang yang habis menangis?" tanya mark pada diri sendiri sambil melihat dirinya di kaca
"seperti nya tidak" jawab mark
mark turun kebawah untuk makan malam
"mark, duduklah" ucap taeyong
mark mengangguk.
dia tidak melihat keberadaan daddy nya
"di mana daddy?" tanya mark
"ada urusan mendadak di kantor" jawab jeno
mark hanya mengangguk kan kepala
"makan lah yang banyak, kau terutama mark" ucap taeyong
mark mengangguk
mereka makan malam tanpa jaehyun, tapi tetap ramai karena candaan sungchan dan jeno.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi yang sempurna
Aléatoirehanya kisah anak pertama yang dituntut untuk menjadi yang sempurna jungfams tokoh utama : mark ft. markmin