Part 7

150 10 0
                                    

Sasuke keluar dari kamar mandinya, ia baru saja membersihkan tubuhnya dan pikirannya, bayangan Sakura dan lelaki it uterus saja mengganggunya. Ketika ia mengambil ponselnya ternyata Jugo sudah mengirim File ke emailnya ternyata itu berisi tentang Sakura. dia bergegas membukanya dan mekarlah senyuman diwajahnya. Ternyata lelaki itu sepupunya dan sebentar lagi akan menikah dengan sahabat kecilnya di kampung halaman mereka yaitu Suna.

Dia mendapat bahwa Sakura masih bersatus single dan mendapat nomor ponsel serta alamat aprtemennya.

"Kenak kau my baby, tunggu saja sebentar lagi kau akan menjadi milikku" sambil memandangi profil Sakura yang menurutnya sangat menggemaskan dan sekaligus menawan di matanya. Padahal itu photo berlatar hitam putih. Memang cinta itu membutakan segalanya.

Dia lekas memakai pakainnya dan langsung mengerjakan pekerjaannya yang tertunda hari ini sambil senyum-senyum. Tidak sabar untuk hari esok memulai untuk mengganggu kehidupan si pinky nya.

Tok..tok..tok...

"Sasuke, mari makan malam nak semua sudah menunggumu" ucap sang Ibu sambil membuka pintu kamar Sasuke.

"Baiklah Bu" langsung meinggalka pekerjaanya dan turun kebawah bersama sang Ibu. Sesampainya di ruang makan ia melihat Hinata datang berkunjung.

Santai memakan makan malam dan sesudah itu mereka berkumpul diruang keluarga sambil berbincang-bincang santai.

"Jadi bagaimana rasanya ditolak Sasuke" ucap sang kakak dengan senyum jahilnya sang Ibu pun langsung menoleh kearah Sasuke.

"Diam kau"

"Hahaha itu sangat langka benarkan Hime" tanya Itachi pada Hinata. Hinata hanya tersenyum

"Jadi siapa yang menolak putra kasan ini" tanya Mikoto

"Asisten keduaku, Haruno Sakura. kemarin aku pernah menunjukkanya pada Ibu dan ayah"

"Yang berambut Pink itu?" tanya Fugaku

"Iya Ayah, dia hebat sekali bisa membuat adik bodoh ini terlihat sangat bodoh dan di tolak hahaha"

"Bawa lah dia kemari Itachi-kun Ibu ingin melihat wajahnya

langsung"

"Nanti saja Ibu, aku juga berencana mengundang dia makan disini?"

"Apa pekerjaannya bagus Itachi" tanya Fugaku

"Sangat Ayah, dia sangat bisa diandalkan, benarkan Hime?"

"Iya Ayah dia cepat belajar dan dia juga sangat pintar"

"Itu bagus, Ayah setuju jika yang kalian bicarakan memang benar"

"Tenang Ayah dia wanita yang bahkan lebih baik dari Shion mantan kekasih nya itu"

"Huhh mengingatnya saja Ibu sudah merinding"

"Hahaha"

Sasuke hanya diam saja mendengar pembicaraan keluarga nya itu. Memang tidak satu orang pun yang setuju akan hubungannya dengan Shion kala itu dan mendapati jika Shion ternyata wanita yang selalu bergonta-ganti pasangan yang membuatnya memutuskan hubungan mereka.

Sakura akirnya sampai di apart mereka dan berendam dengan air hangat di kamar mandinya. Dia melamun bagaimana selanjutnya dia dengan Sasuke apa lelaki itu akan mengganggunya besok atau tidak karena kejadian tadi aura Sasuke sangat mengerikan. Tapi Sakura tetap tidak peduli yang penting dia tidak merusak hubungan orang lain.

Sehabis berendam dia langsung memakai pakaian tidurnya dan berbaring di Kasur empuknya. Asik membaca Novelnya Ino masuk kekamarnya.

"Apa kau tidak muak dengan novel sialan itu" Ino langsung berbaring di Kasur merah muda Sakura

"Diam lah kau menggangguku"

"Hei Jidat apa kau tidak berencana mencari kekasih, aku dengar sepupu merah mu itu akan menikah"

"Hm"

"Jidat aku dan Sai sudah membicarakan masa depan kami, sepertinya aku juga akan menikah dengan Sai"

Sakura langsung meletakkan novelnya di meja samping kasurnya. "Serius Pig"

"Hmm, aku rasa lebih baik menikah saja"

"Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu, aku bukannya tidak setuju hanya saja apa kau sudah sangat yakin?"

"Sudah Jidat, sebenarnya hari aku bertemu dengan orangtua nya dan kami di paksa menikah secepatnya begitu juga kedua orangtua ku, dan aku pikir mungkin itu ide bagus, ditambah kau tau kami sudah ditahap yang serius"

"Aku tau, aku sampai mau muntah mendengar desahan kalian"

"Cobalah Jidat, rasanya menyenangkan, seperti semua masalah mu akan hilang begitu saja"

"Tidak, makasih aku masih menyayangi harga diriku"

"Kau akan tau rasa nya jika sudah memiliki kekasih"

"Hmm semoga saja"

"Baiklah aku kekamar dulu aku sudah mengantuk"

"Baiklah aku juga"

Selepas Ino keluar darikamarnya Sakura langsung mematikan Lmapu kamarnya dan bersiap untuk tidur.Kamar Sakura tidak dikunci agar Ino lebih mudah membangunkan dirinya esok pagi.



selamat membaca minna

bye..bye..

SasuSaku LoVeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang