🥀Back to old memory🥀
Violin sama seperti anak pada umumnya, memiliki orangtua yang utuh dan berkecukupan, hari hari yang dilaluinya ibaratkan berjalan di gamparan bunga yang merekah, kesedihan tidak ada dikamus hidupnya, hidup ideal yang ia miliki hampir membuat dirinya lupa bahwa ia berada didunia.
Hingga suatu saat kejadian yang pelik, membuat hidupnya yang ia jalani menjadi bertolak belakang dengan kehidupan dimasa lalunya.
PRANK
'Setega itukah kau? Menghianati ku dengan sahabatku sendiri? Bahkan sebelum kita menikah?' Teriakan dari seorang wanita paruh baya yaitu ibunda violin.
'Jangan menyalahkan ku! Aku memang sudah muak dengan mu dari dulu, tapi aku mengasiani dirimu! Sehingga aku memilih menikahimu, beruntunglah kau memiliki sahabat seperti dia!' Teriak pria yang kerap dipanggil ayah oleh violin.
'Sudahlah kau tidak perlu membuat drama! Suamimu ini sudah memilihku! Jadi sudah jelas bukan? Bahwa kau harus apa setelah ini' ujar perempuan yang menjadi pokok pertikaian dengan nada santai.
'Huh? Ternyata benar, aku memang salah berkenalan dengan mu, hah! Baguslah kau sangat cocok dengan suamiku, sangat mirip, mirip bahkan meyerupai iblis' kata ibu violin sarkastik.
Lalu ibu violin menaiki tangga, dan menghampiri violin yang masih berada dikamar memandangi pemandangan di kamarnya.
'Vio?' Ucap ibunya pada anaknya yang baru menginjak kelas 3 SD.
'Iyaaa bunda? Bunda? Kenapa nangis?' Ucap violin.
'Bunda tidak papa, ayo nak, kita pergi dari sini' ucap bunda membawa kopernya dan koper violin.
'Bunda, apa bunda belum berbaikan dengan ayah?' Tanya violin.
Ibunya menghela napas resah dan mendekati anaknya dan mengelus surai violin.
'Vio,dengarkan bunda,ada beberapa masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara berbaikan, vio harus tau, jika masalah tidak ada jalan jeluar yang terbaik, jalan satu satunya, kita harus memisahkan diri dari orang yang bermasalah dengan kita, agar bisa menjalankan kehidupannya sesuai dengan apa yang benar menurur masing masing orang itu.'ucap ibu vio lembut.
Vio mengangguk paham.
Lalu mereka turun, dan ayah violin pun mengeluarkan suaranya.
'Wah, lihatlah, 2 orang yang tidak berguna dan menjadi beban di hidupku, aku sangat bersyukur mereka pergi dari sini!' Kata ayah Violin terkekeh.
'Hey! Jaga mulutmu! Dia juga anakmu, dan banyak membanggakan dirimu! Dan satu lagi ia sangat menyayangi mu!'teriak bunda violin tdk terima.
'Cuih, apa peduliku, hey kau tau? Lebih membanggakan Anak laki laki ku! Anakmu itu tdk berguna, sama seperti mu! Aku menyayanginya hanya sbg formalitas didepan para awak media, secara aku adalah seorang pengusaha sukses dan terkenal pertama disini!'
Ucap ayah violin menggila."Dasar bedebah gila!" Ucap ibu violin tersulut emosi, sambil memeluk violin yang sudah menangis meraung raung.
'Ayo nak' ucap ibu violin sembari menggandeng violin.
KAMU SEDANG MEMBACA
K°A•L°O•P°S•I°A•
Teen FictionKalopsia. arti kata ini memiliki arti khayalan tentang hal-hal yang lebih indah, daripada kenyataan dari hal itu sendiri.