04🌹

1 1 0
                                    

'Why'

'Yoshi kamu kenapa?' Tanya Bunda Violin gelisah karena Tiba tiba Yoshi menangis.

'Ahh tidak bunda, hanya, Yoshi rindu suasana ini' kata Yoshi parau.

'Nak,kalau kamu ingin bercerita, ceritalah kepada bunda, bunda akan mendengarkan, lagi pula nenek menganggapmu sebagai cucunya, bunda juga akan menganggap Yoshi adalah anak bunda.'

Ya, berawal dari membantu nenek yang kesusahan membereskan pot bunga yang berceceran, Yoshi berhasil, mendapat kepercayaan dan kasih sayang dari nenek Violin.

'Anu,emm, Yoshi sangat kesepian, ayah dan ibu yoshi selalu berpergian, memang, ayah sangat memanjakan yoshi, begitu pun ibu, tapi, mereka memanjakan yoshi dengan memberikan barang barang yang yoshi mau saja, Yoshi senang tapi, Yoshi lebih senang kalau mereka menghabiskan waktu dengan yoshi' ucqp anak itu parau.

Bunda Violin pun terharu mendengarkan cuplikan kisah hidup Yoshi, lalu bunda merangkul yoshi.

'Nak, kalau kau butuh keluarga, datanglah kesini ya? Pintu ini selalu terbuka untuk kamu, selain kamu sekarang memiliki nenek, kamu juga bisa memiliki bunda dan vio,yang akan mendukung kamu'










_____________________________

Author pov

"Nih bray, dimakan" ucap jeongwoo
"Diminum bodoh!" Kesal jihan
"Oh iya deng iya, sorry ngeblank gue bruh, kesel ama bapaknya olin" ucap jeongwoo mendudukkan dirinya disebelah kiri Violin.

Ya, setelah kejadian pahit tadi, mereka memutuskan untuk membawa Violin, ke teras rumah violin untuk menenangkan diri, karena Violin tidak mempunyai tenaga hanya untuk sekedar bepindah tempat.

"Haaaah, anjim" umpat Jeongwoo.
"Kenapa lo misuh si woo, yang lagi sedih kan olin" saut Jihan.
"Ga gitu Ji, gini, gue miris banget liat olin disakiti gini, entah ama bapaknya yang bangsul itu, Hartanto, Cewe ular tang ngintilin bapaknya olin, kek apa ya, ya aneh banget gitu lhoh takdir, coba deh mikir, olin itu menurut gue, orang yang paling baik hati sama tulus, kenapa dia dapet masib kek gini" ucap Jeongwoo.

"Gue juga heran sih wo, tapi gue yakin ,olin bakalan akan bahagia sebahagia bahagianya suatu saat nanti" ujar Jihan semangat.

"Makasih Jihan, Jeongwoo, kalian udah mau mendukung aku sampe sekarang, aku gatau lagi kalau gaada kalian, mungkin aku gabakal ada disini" ucap Violin parau.

"Olin, apapun yg terjadi, kita bakalan suport lu" ucap jeongwoo menatap Violin dari samping.

"Sekali lagi, makasih" ucap Violin mencoba untuk tegar dengan tersenyum.




_________________________________

Disisi lain.

Haruto masuk kerumah, ia mencari keberadaan mamanya.

"Ma?" Panggil Haruto.

"Apa kak?" Jawab mama haruto.

"Hmm gapapa, cuma mau bilang, haruto udah pulang." Kata Haruto tersenyum.

K°A•L°O•P°S•I°A•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang