6 2 0
                                    

Happy reading🌿

etelah percakapan singkat dari keduanya jaendra mulia meraih benda tipis nan ringan yang berda di dalam saku nya untuk menelfon kedua orang tua mereka.

Cukup lama jaendra menghubungi kedua orang tuanya, dan cukup lama juga mereka menunggu, hingga adzan dhuhur sudah berkumandang.

" Dek , kakak sholat dulu ya "

" Iya kak, nanti kalo ad ayah bunda adek telfon "

Jaendra membalas senyum girang dari adek nya itu, terlihat bahagia, sangat bahagia meski jaendra tau senyum itu akan berubah menjadi tangisan, karena hati yang skan tersayat pedih nya realita kehidupan mereka.

Usai menjalankan kewajiban nya jaendra bergegas menemani adek nya kembali di ruang inap.

" Kak, ayah bunda masih lama kah? "

" Sebentar lagi ya dek sabar "

Jawab jaendra dengan senyuman termanis yg iya punya.

Cklek

Saat mereka sedang berbincang,terdengar suara pintu ruang inap Zelia terbuka dan memperlihatkan kedua orang tua mereka dengan seragam kerja mereka masing-masing.

" Ayah, bunda Zelia kangen "

Zelia girang karena ayah dan bunda nya benar-benar menemuinya setelah sekian lama.

" Jaendra apa mau mu ha?! Apa 100 jt kurang untuk kalian? "

Baru saja mereka memasuki ruang inap Zelia, tetapi sudah keluar lontaran kata kata pedas pada Jaendra.

" Berhenti mengganggu waktu bunda, jaendra! Apa kalian tidak bisa mandiri?! "

Ayah dan bunda mengabaikan Zelia yang sedang berbaring di ranjang, dan malah membentak jaendra.

" Ayah bunda, jaendra minta maaf jika menggangu waktu kalian, tapi bisa kah sekali saja kalian temui putri kalian? "

Ayah dan bunda menoleh ke ranjang Zelia berbaring, Zelia dengan semangat menyambut ayah dan bunda nya tersebut.

" Ayah bunda, Zelia kangen... "

Zelia girang bukan main tapi naas , ia malah di bentak oleh ayah nya.

" Kamu itu gak bisa apa gak nyusahin sekali aj? Prioritas ayah bukan kalian lagi, ingat itu!"

" Ayah.. "

Mata zelia berlinang, dia tau ayah nya ini sudah lama menikah lagi dan memiliki anak gadis sepantaran nya, tapi.. Kenapa dia tega kepada Zelia?

" Bundaa..."

" Bunda gak punya waktu, suami bunda udh nunggu bunda di rumah, kamu butuh apa? Biar bunda transfer uang ke rekening kamu "

Zelia diam membisu, matanya berlinang, hatinya sakit, tapi dia sudah berjanji tidak akan menangis di depan kakak nya lagi, Zelia harus kuat.

Jika zelia boleh jujur Zelia tidak butuh uang ayah dan bunda Zelia butuh kasih sayang, dan perhatian dari kalian, hanya itu ayah.. Bunda.. Cuma itu yg Zelia mau.

" Zelia gak butuh apa apa ayah bunda, makasih ya udah dateng, semoga kalian selalu bahagia dengan keluarga kalian "

Zelia berbicara dengan mulut bergetar, setelah mendengar perkataan Zelia, ayah dan bunda langsung melenggang pergi tanpa mengucapkan sepenggal kalimat pada Zelia.

" Kak, Kita ad salah ya sama mereka? "

" Engga dek, kita gak ad yang salah "

" Terus kalo kita ga salah, kenapa mereka jahat banget sama kita kak? "

Anesva [Short Story] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang