Karina pun mendekat kearah perempuan yang sedang menutupi wajahnya dengan tangan sambil menangis.
" hi? Are you ok ? " ucap karina sambil menepuk pelan bahu perempuan tersebut.
" no! I'm not. Koper aku ilang huwaaa" ucap perempuan tersebut sambil melepaskan tangannya yang dari tadi menutupi wajahnya.
' gemes bgtt ' ucap karina dalam hati. Karina tak kuasa menahan senyumnya melihat reaksin perempuan tersebut.
" koper hilang? Mau cerita? Mana tau aku bisa bantu? " karina pun mengelus bahu perempuan tersebut dan duduk disebelahnya.
" j-jadi tadi hiks aku abis dari bandara hiks terus aku tadi mau makan dulu makanya cari minimart deket terus hiks aku ninggalin koper bentar terus ilang hiks hiks" winter menjelaskan kejadian sambil tersedu sedu. Karina yang menahan gemasnya pun memalingkan muka sebentar untuk tersenyum.
" kamu dari bandara? Ini kamu lagi pulang? apa liburan? apa gimana? " tanya karina sambil mengelus bahu perempuan yg sesegukan tersebut.
" liburan. Aku ceritanya mau nyari penginapan hiks hari H tapi hiks sekarang uang aku dan baju aku di koper semua. Aku harus gimana ya??" Tanya perempuan tersebut putus asa sambil mengelap air mata di pipinya.
Karina terdiam sebentar.
' kalo cewek seimut ini si gue bawa ke rumah gue jg gue gak apa apa. Kasian juga terlantar disini. Tapi dianya mau gak ya' pikir karina." hm. Gimana kalo kamu ke tempat aku dulu? Sampe kamu ketemu koper kamu. Kalo kamu gak keberatan si. Dari pada gak jelas di depan minimart " tawar karina.
Perempuan tersebut terdiam seperti berfikir apakah ini pilihan yang baik untuknya.
" tenang aku bukan orang jahat. Aku cuma niat bantu kamu. Rumah aku di situ beneran deket sini tinggal jalan. Nama aku Karina. nih kartu pengenal aku kalo kamu ragu. Boleh kamu foto dulu buat jaga jaga"
Perempuan tersebut langsung mengambil kartu pengenal tersebut dan memfotonya dengan hpnya. Dia baru sadar dari tadi yang berbicara dengan dia cantik sekali.
"M-makasih ya udh mau bantu aku dan nampung aku kak" ucap perempuan tersebut sambil mengembalikan kartu pengenalnya.
"Nama kamu?"
" winter kak"
" oke winter ayo ke rumah aku dulu. Kamu matanya sembab bgt udh nangis berapa lama?" Karinapun mulai jalan dan menarik tangan winter untuk mengikutinya." 30 menit kali ya. Gak tau gak aku itungin hehe "
" iya jg ya haha. nah itu rumah aku. Deket bgt kan??"
" wow.... iya deket bgt kak"
" yaudah yuk masuk"
" oke kak"
Mereka pun masuk ke rumah karina dengan mata winter yang takjub dengan mewahnya rumah karina.
" kamu duduk dulu ya biar aku ambilin minum "
" gak usah repot repot kak"
"Gak ngerepotin kok yaudah duduk di soffa ya"
" oke kak "
Karina menuju dapur untuk mengambil jusnya di kulkas dan winter yang sedang dduduk di sofa menganggumi rumah Karina.
Beberapa menit kemudian karina datang dengan segelas jus dan menaruhnya di meja.
" orang tua kakak dimana?"
" aku tinggal sendiri "
" segede ini??? Buat sendiri??" Kaget winter karna rumah karina yang besar sekali.
" hehehe iya ini dulu emang buat ditempatin keluarga makanya gede sekarang aku tinggalin sendiri makanya sepi hehe. Btw kamu punya foto koper kamu? "
" ohh gt. Punya sih kak sebelum berangkat tadi aku foto dulu. Kenapa ya kak? "
" kirim ke aku deh. Biar gampang nyarinya aku bakal tanya sama orang sekitar minimart "
" oke kak wait. Aku ngirimnya gimana ya?"
" oh iya. Sini nomor kamu biar gampang. Gak apa apa kan??"
" gak apa apa kak "
Winterpun mengetik nomornya di hp karina dan mengirimkan foto koper tersebut.
" okeeeyy. Btw kamu udh makan? "
" udah kok kak hehe"
Kruyuk kruyukk
Perut winter tidak bisa diajak bekerja sama. Mau makan gimana orang kopernya ilang mana napsu makan pikir winter. Winter menaahan malunya sambil menunduk melihat lantai. " hufttt perut bikin malu aja " ucapnya dalam hati.
" Perut kamu gak bisa bohong ya haha. Yaudah kita pesen aja ya. Aku gak bisa masak jadi pesen mulu " ucap karina sambil membuka aplikasi delivery food langganannya.
" aku aja yang masak kak! Eh kalo boleh si" winter spontan ingin memasak. Sayang rasanya kalo apa apa harus beli dan dia percaya diri dengan masakannya
" kalo boleh sih. Boleh bgt. Dapur aku gak pernah dipake soalnya hehe"
" oke aku masakin ya kak! Sekalian ucapan terimakasih! Hehe"
" boleh banget sih biar dapur ke pake hehe" mereka pun jalan ke dapur.
Winterpun memasuki dapur karina dan membuka kulkas untuk melihat apa yang bisa dia pakai untuk memasak.
" oh my god! Pasti di kulkas bahan makannya dikit. Aku kan jarang masak " ucap karina saat sadar winter membuka kulkasnya.
" tenang kak! Bisa kok ini. Kakak mau makan apa?" Jawab winter percaya diri.
" aku makan apa aja si hehe"
" oke tunggu ya. Kakak duduk aja ok" ucap winter sambil menuntun Karina duduk di meja makan.
" gak perlu aku bantu?"
" enggak usah kak"
Winterpun mulai membuka kulkas dan mengambil bahan masakan untuk makan siang mereka. Melihat itu hati karina menghangat sudah lama rasanya melihat orang lain memasak di dapurnya. Karina pun melihat winter masak dengan damai.
' ah ngeliat dari belakang gini rasanya mau gue peluk. Gemes bgt ' ucap karina dalam hati. Sosok mungil tersebut tak berhenti membuat Karina tersenyum dari awal pertemuan mereka.
Setelah beberapa menit kemudian winterpun selesai memasak dan menyajikan makanannya di meja.
" wow" karina takjub dengan hasil masakan winter. Jujur dia sudah lama sekali tidak makan masakan rumah.
" semoga enak ya kak "
" pasti enak sih ini mah hehe. Aku makan ya. Kamu jg makan win "
" oke kak"
" waitt!!! Boleh aku foto dulu gak?? Jarang jarang nih aku makan masakan rumah soalnya"
" boleh lah kak. "
Karinapun mengabadikan hasil masakan winter dan mereka mulai menyantap makanan tersebut.
Winter benar benar pintar masak karna bahan makanan minim di kulkas karinapun bisa dibuat seenak ini.
" jadi kamu kesini dalam rangka liburan?" Ucap karina memulai pembicaraan saat makan.
" iya kak. Aku baru wisuda jadi kayak mau kasih reward gitu sama diri sendiri" jelas winter
" ohh baru lulus toh. Selamat ya hehe"
" makasih kak hehe" winter memberikan senyumnya ke karina. Karina terakan tersihir oleh senyuman manis perempuannya tersebut. Karna bagaimana orang bisa terlihat manis dan imut secara bersamaan???.
Merekapun menyantap makanannya diselingi percakapan ringan. Karina tidak bisa berhenti menatap perempuan yang lebih muda ini dari wajah sampai cara dia berbicara membuat karina gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
lost in new york
RomanceLost in new york - winrina au! tentang wintr yang kehilangan kopernya saat berlibur dan krina yang dengan senang hati "membantunya"