4.

1.7K 208 0
                                    

Sesudah makan merekapun merapikan piringnya dan berakhir duduk di sofa ruang tamu. Kesunyian pun datang mereka hanya duduk tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" winter?" Ucap karina melepas kesunyian mereka.

" iya?" Winter menoleh ke karina. Yang sedang menatapnya. Karina pun memutus kontak mata mereka.

" kita nonton Netflix aja kali ya? Dari pada gabut gini" usul karina.

" boleh kak " winter tersenyum dengan usul Karina. Dia butuh hiburan untuk sejenak melupakan kesialannya.

" nih! Kamu yang milih " ucap karina sambil memberikan remote tv.

Winterpun memilih series untuk mereka tonton. Mereka menonton series tersebut diselingi tawa dan tanpa sadar jarak diantara mereka menipis, bahu mereka saling bersentuhan namun tidak ada satupun dari mereka yang melepas jarak tersebut sampai hp karina berbunyi. Karinapun menjauh untuk membalas pesan.

Winter melihat karina sebentar lalu kembali menyaksikan series di tv.

" winter? " ucap karina kembali duduk di sebelahnya dengan bahu yang menempel seperti semula seakan mencari kehangatan.

" iya kak?" Winterpun menoleh ke Karina. Memfokuskan pandangannya ke perempuan itu.

" aku tadi baru dihubungi orang minimartnya. Katanya mereka lagi nyari orang yang ngebawa koper kamu" ucap karina tanpa melihat mata winter.

" ohh gitu ya kak" terdengar nada kecewa di suara winter.

" iya. Kamu gak apa apa kok kalo mau nginep disini. Pasti susah mau nyari tempat selain disini win " usul karina sambil menatap mata winter.

" beneran gak apa apa kak? Aku takut ngerepotin " Tanya winter ragu.

" gak apa apa win. Kamu liat tempat aku sepi bgt? Beneran gak apa apa aku malah seneng kalo ada yang nemenin " jawab karina semangat.

" makasih ya kak. Nanti pas koper aku udh ketemu aku pasti langsung pergi dan gak ngerepotin lagi "

" sama sama ya win. Kamu tuh gak ngerepotin sama sekali. Malah kamu bantu aku tadi masak makan siang "

" oke!! Selama aku numpang disini. Aku yang bakal masak!!!" Ucap winter semangat dengan senyuman manisnya.

" aku sih gak nolak ya hehe" tawa karina jaill dan dibalas tawa jg oleh winter.

" karena berhubung kamu kesini untuk liburan besok kita jalan aja gimana? " usul karina

" aduh kak ngerepotin ah! Gak usah kak" tolak winter halus. Dia cukup tau diri untuk tidak merepotkan lagi.

" sayang dong win kalo kamu disini aja kamu butuh reward kamu dong. Lagian aku jg butuh refreshing mumpung besok libur"

" bener kak?"

" bener dong win. Aku tuh lagi suntuk bgtt tau gak. Temen aku semua jg sibuk sama kerjanya. Makanya aku temenin kamu liburan. Masalah baju sama uang tenang aku bakal urus" ucap Karina santai.

" kak kalo nanti koper aku udh ketemu aku bakal ganti kak!!" Ucap winter. Dia tergoda jg dengan tawaran karina. Ayolah sayang sekali jika dia hanya diam disini.

" hahaha iya iya gak diganti jg gak apa apa win santai aja. Win win situation ini soalnya aku jg butuh temen refreshing "

Winterpun langsung memeluk karina erat.
" kak makasih ya kakak baik bgt. Aku gak bakal lupain kebaikan kakak" ucap winter sambil memeluk karina.
Karina yang dipeluk kaget, semburat merah muncul di pipi dan kupingnya.

" i-iya win sama sama ya " ucap karina gugup.
Winterpun melepaskan pelukannya dan memberikan senyum termanisnya ke karina.
Karina sedikit kecewa karena winter melepas pelukannya tapi melihat senyum winter membuat jantung kembali berdegup.
Winterpun lanjut menonton series tersebut karina yang masih mengatur degup jantungnya dan sesekali karina mencuri pandang ke winter.

'Rasanya rumah ini hidup lagi' ucap karina dalam hati.

lost in  new york Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang