restoran
Karina dan winter sedang menikmati makanan yang mereka pesan diselingi dengan obrolan ringan.
" enak kan win??" Tanya karina saat melihat winter tersenyum setelah memakan spaghetti yang dia rekomendasin.
" enak banget kak" ucap winter sambil menganggukan kepalanya dengan senyuman
" iyakan??? Aku emang sering ke sini. Sendiri tapi di sini enak bgt sambil cek kerjaan soalnya sepi "
" bener. suasananya enak" ucap winter sambil melahap lagi spaghettinya.
Karinapun mengelap sedikit saus yang ada di sebelah bibir winter.
Hal tersebut membuat winter sedikit membelakan matanya dengan muka yang memerah dan hanya dibalas senyuman gemas oleh karina.
"Karr? "
terdengar suara laki laki mendekat ke meja mereka.
"Ee-eh hai " jawab karina dengan muka panik.
" itu koper pink temen lo kapan mau diambil? Udh kelamaan di toko tuh " ucap laki laki itu ke arah karina.
Karina panik dan langsung mencuri pandang ke arah winter.
" koper pink? " Sela winter
" eh iya itu koper temen karina ketinggalan di minimart 5 hari yang lalu. Tapi belum diambil hehe. Sorry ya kalo ganggu kalian makan. Cuma mau ngingetin " jelas laki laki itu ke winter.
Tanpa sadar winter meneteskan air matanya dan langsung berdiri dari kursinya.
" sorry boleh kasih kopernya ke saya sekarang? Itu koper saya" ucap winter dengan suara sedikit gemetar karna air matanya yang tidak bisa berhenti.
Laki laki yang bernama Brian itu bingung melihat karina panik dan orang yang sedang bersama karina yang sedang menagis.
" win bentar aku bisa jelasin. Kamu duduk dulu kita omongin ya " ucap karina sambil memegang tangan winter dengan pandangan memohon.
" kak ayo temenin aku ambil koper aku sekarang " ucap winter sambil menghempaskan tangan Karina.
Karina hanya bisa menunduk. Dia tidak bisa membela dirinya.Brian dengan muka bingungnyapun menurut dan membututi winter yang sudah medahuluinya keluar dari restoran.
"Hm dek dek jalannya pelan pelan dong mobil saya disitu" ucap brian saat melihat winter jalan begitu cepat.
Winterpun berhenti tiba tiba dan berjongkok di tengah jalan untuk menangis.
"Hiks hiksss huwaaaa " winter menangis tersedu sedu di tengah jalan.
" aduh cup cup jangan nangis dong saya gak bisa ngehibur orang" ucap brian sambil mengelus pundak winter.
" sorry ya kak. Yaudah yuk mana mobil kakak" winterpun mengelap air matanya dan jalan menuju mobil yang tadi brian tunjuk.
" kakak maaf. Boleh ngebut gak? Aku mau cepet cepet ketemu koper aku" ucap winter pelan.
" boleh boleh. jangan takut ya kalo aku ngebut"
" iya kak"
Brianpun mempercepat kecepatan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
lost in new york
RomanceLost in new york - winrina au! tentang wintr yang kehilangan kopernya saat berlibur dan krina yang dengan senang hati "membantunya"