Setelah selesai mandi winter karinapun langsung ke kasur.
Mereka sedang asik saling menghangatkan tubuh masing masing dengan berpelukan di kasur."Win" ucap karina memulai obrolan mereka sambil mengelus bahu polos winter.
"Hm?" Jawab winter yang sedang asik ngedusel di leher karina.
" kamu tinggal disini sendirikan? Mama papa kamu dimana?"
"Meninggal kira kira 2 tahun yang lalu"
" oh? I'm so sorry to hear that" karina kaget. Dia tidak tau pertanyaanya akan mengarah ke topik sensitive.
" it's fine. Udh lama juga"
" so kamu beneran sendiri?"
" yup! Ada sodara sih tapi gak terlalu deket"
" win gimana kalo kamu pindah ke new york?"
" HAH?" Winter yang kagetpun langsung melepaskan pelukannya dan menatap karina.
Karina kembali memeluk winter dan menaruh kepala winter di dadanya.
" aku cuma ngajak sayang. Kamu boleh nolak kok. Ini kan kamu disini sendiri juga. Kamu juga baru lulus belum ada kerjaan. gimana kalo kamu pindah ke new york dan cari kerjaan disana" usul karina sambil kembali mengelus bahu winter.
" cari kerjaan disana??? Kaka enak banget ngomongnya. Disini aja aku apply kerjaan dari semester lalu gak dapet apalagi di new york" sungut winter
" kamu lupa ya? Pacar kamu tuh karina. Aku bisa rekomendasiin kamu di perusahaan temen aku" ucap karina sambil mengelus pelan rambut winter
" serius kak?" Balas winter excited sambil menatap mata karina.
" serius dong. Kamu kan emang pacar aku"
" bukan itu! Maksud aku serius kakak bisa rekomendasiin aku di perusahaan temen kakak?"
" iya bisa cantikk. Makanya itu apa gak lebih enak kamu disana jadi kita gak perlu jauh. Aku bisa rekomendasiin kamu di perusahaan temen aku atau perusahaan tempat aku kerja juga. Kamu bisa tinggal di rumah aku jadi lebih hemat. Terus aku bisa sering liat kamu terus jadi lebih semangat" jelas karina panjang lebar dengan senyum lebarnya.
" iya juga ya. Lagian pas banget aku belum bayar buat kost bulan depan" pikir winter. Rumah kak karina memang jauh lebih nyaman dibanding tempat sempitnya ini.
" iya kan?? Tapi aku gak maksa ya win. aku bakal tetep respect apapun pilihan kamu. Kalo kamu tetep nyaman disini aku bakal sering sering kesini janji" jelas Karina tak ingin winter salah paham.
" ihhh pacar aku pengertian banget siii" ucap winter gemas sambil mencubit pipi karina.
" kalo pacar pengertian tuh dicium dong kok dicubit" ucap karina pura pura ngambek sambil mengelus pipinya yang baru dicubit winter.
" yaudah sini aku cium " winterpun mendekat dan mencium pipi karina.
" bibir dong cantik" ucap karina sambil menunjuk bibirnya.
" itu mah kakak aja" ucap winter sambil buang muka.
" ok"
Karina langsung melahap bibir winter dan menggigit halus bibir atas bawah winter bergantian. Winter hanya diam menikmati karina mengeksplore mulutnya.
Tangan karina tidak tinggal diam mulai mengelus perut datar winter. Winter menikmati setiap sentuhan karina dan tanpa sadar tangan winter sudah berada di dalam pajama karina mengelus punggung polosnya.
"Mphhh" winter memukul pelan dada karina menandakan dia kehabisan nafas. Karinapun melepaskan ciuman mereka dan winter langsung bersembunyi di leher karina malu.
" aku mau" jawab winter tiba tiba.
" hh-hah? Kamu mau apa?" Karina speechless dengan kata tiba tiba winter.
" mau ikut kakak ke new york lahh" ucap winter keluar dari leher karina dan menatap perempuan itu sebal.
" ohh kirain mau aku tidurin" ucap karina pelan.
" itu juga gak nolak" balas winter tak kalah pelan.
Karina yang mendengar itu langsung melotot senang.
" apa kamu bilang??" Ucap Karina sambil mencium leher winter dan menggelitiki pinggangnya.
" gak jadi!!! haha geli kak ih "
" kamu yang mancing ya!"
Merekapun menghabiskan malam terakhir mereka dengan panas sebelum pindah ke new york.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
lost in new york
RomanceLost in new york - winrina au! tentang wintr yang kehilangan kopernya saat berlibur dan krina yang dengan senang hati "membantunya"