12 tahun lalu

58 3 0
                                    

Pangeran hati ku
Lihatlah aku bagai bunga yang mulai mekar dipagi hari
Jangan diamkan aku dalam harapan bagiku
Hilangkan lah tatapan tajammu
Aku hanya ingin melihat mata mu yg berbinar bagai anggur merah yg segar
Bukan tatapan kebencian terhadap sekitarmu
Aku ingin merasakan tatapan hangat itu
Didekatmu ...

Pangeran jiwa ku
Mimpi ku adalah mengenalmu lebih dekat
Dan segala angan-angan yang ku pikiran menjadi hal yang fakta
Bukan sekedar hayalan konyol yang tak kan hadir nanti...

Lihatlah aku pangeran jiwaku..

Reva POV

18 july 2011
Laki laki itu selalu terlihat sendiri. Duduk dengan memegang buku dengan seriusnya. Tidak ada orang yang berani mendekati nya walaupun banyak perempuan yang terengah melihat ketampanannya yang begitu sempurna. Termasuk aku yang duduk tidak jauh dari dia. Hanya 3 meter kurang lebih. Mata ku tidak bisa berkedip sejak 10 menit tadi. Aku tidak perduli mata ku memerah karna ini waktu yang tidak bisa aku tentukan kapan lagi aku bisa melihatnya dengan sejalas ini. Di saat seperti itu aku benar benar merasa bahagia hanya karna melihat matanya yang tajam dan dengan serius nya membaca buku yang ada di tangannya. Pandangannya sangat serius.Dia tidak memperdulikan sekitarnya saat membaca buku itu tetapi pada saat dia ingin membalik lembaran baru dibukunya ia sempat melihat ku.

"Aldi dia melihat ku..OMG !!! " gerutuku dalam hati dengan sorak gembira.

" rev.. Reva! Heh ! Astaga .. REVA ! "

Ada suara yang mengagetkan ku . Mengganggu saja orang ini apa dia tidak mengerti aku sedang melihat malaikat tanpa sayap yang tepat berada didepan ku. Aku menoleh kebelakang dan ternyata benar saja dugaan ku. Nisa yang sejak tadi berada dibelakang ku dengan muka yang sangat masam. Sangat tidak enak sekali dilihat.

" apaan ? " tanya ku dengan nada menekan "mengagetkan saja kamu nis ahk , ga asik" lanjutku dengan kesal

" ga usah panggil aku-kamu deh sok polos deh lo, sejak kapan si kuping lo budek dadakan kaya gini . Kesel gue lo tau ga si....."

Aku tidak memperdulikan omongan nisa , dengan tidak mendengarnya saja aku sudah tahu bahwa dia mulai ngomel kaya nenek yang sirihnya habis. Lebih baik melihat aldi yang begitu mencerahkan mata dan hati ku alias mata hatiku sekaliang.

" reva.. Jangan bilang lo ga denger gue ngomong apa tadi ! " nisa menyadarkan aku lagi. Lagi lagi dia mengganggu.

" apa si sayang ku , ngomel mulu ngomel, ga aus lo ? " sambil menenangkan amarahnya yang sepertinya dia mulai ingin memakanku bulat-bulat. Ehh tapi mana mungkin secara aku memiliki tubuh yang besar. Nisa ini memang sahabat ku dari kita masih menjadi sel sperma yang bertemu dengan sel telur. Ibaratnya kaya gitu lah. Makanya aku sudah sangat hafal yang ia lakukan saat kesal dan super gondok sama aku. Tidak pernah aku perdulikan sikapnya itu. Sekali dipuji dia pasti langsung kembali seperti semula, baik hati dan so imut.

" lo lagi liat apa si ? Serius amat sampe-sampe omongan gue ga didengerin , tega banget lo" tampang so imutnya keluar lagi

" lagi lihat malaikat tampan " sambil ku tunjuk aldi ku

" hah ? Malaikat? Lebay lo . Deketin lah kalo suka"

" mata lo peyang. Lo pikir gue cewe apa ? "

" yah dari pada ngeliatin doang kaya orang bego" lanjut nisa dengan entengnya

Aku terdiam dan memikirkan omongnya itu.

" tapi gue takut, lo liat apa mukanya aja kaku gitu kaya vampir mau ngisep darah"

My iceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang