Chapter 5

1.5K 203 14
                                    

Yang Homophobic boleh jauh-jauh dari book ini!

***

Jisung merapihkan pakaiannya sebelum melangkah masuk kedalam perusahaan megah milik Jung Jaemin, hari ini adalah hari pertamanya untuk melakukan magang diperusahaan itu.

Jisung memejamkan matanya saat lift yang akan membawa dia ke tempat ia melaksanakan magang itu tertutup. Pemuda manis itu menggigit bibir bawahnya hingga tampak memerah, mimpi itu begitu membuat dirinya merasa sangat gelisah sekarang.

Mengapa Jaemin yang datang ke dalam mimpi-nya ?

Mengapa lelaki tampan yang memiliki retina biru sedalam samudera itu memanggilnya dengan sebutan Omega?

Dan, kenapa lelaki itu berbuat hal yang tidak senonoh kepadanya dalam mimpi nya semalam? Meraba setiap daerah sensitif ditubuhnya dan menciumnya dengan begitu dalam.

Jisung meraba daerah tengkuknya yang semalam dicium Jaemin dalam mimpinya, kenapa rasanya begitu nyata? Kenapa sentuhan intens lelaki itu terasa begitu memabukan walaupun hanya dalam mimpinya?

Untung saja ia berusaha terbangun dari mimpi panasnya itu. Kalau tidak, ia tidak tahu apa hal selanjutnya yang akan mereka lakukan dalam mimpi itu.

Jisung membuka matanya pelan saat lift yang membawanya tiba di lantai atas tempat Jaemin berada. Pipinya seketika merona, mimpinya kemarin malam kembali terputar bagaikan sebuah film, ia sama sekali tidak pernah bermimpi sensual seperti itu. Dan ini adalah yang pertama kalinya, dan mimpi itu sungguh sangat mempengaruhinya.

"Kenapa denganku?" Jisung bergumam pelan, ia tetap berjalan kearah ruangan Jaemin membuat beberapa karyawan disana menatapnya heran. Dan ada juga yang mengagumi rupa manis pemuda itu secara terang-terangan.

Jantungnya semakin berdentum menggila saat ia sudah berada didepan ruangan Jaemin. Erangan pelan keluar dari bibir plumpnya.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?"

Jisung menelan ludah pelan, tangan kanannya terangkat untuk mengetuk pintu ruangan kerja Jaemin.

Tok tok tok !!!

Jisung meremas kedua tangannya menanti suara yang akan mengijinkan dirinya untuk masuk.

Cklekk !!!

Tak butuh waktu lama, pintu itu terbuka dan menampilkan rupa lelaki tampan yang hadir di mimpinya. Lelaki itu berdiri dihadapannya dengan sebuah senyuman kecil yang ditujukan hanya untuk dirinya.

Jisung lagi-lagi menelan ludahnya pelan, ia sama sekali belum siap dengan pertemuan ini. Pipi gembilnya tanpa dicegah kembali merona merah.

"Pak Ja-Jaemin .."

"Selamat pagi Oh Jisung .."

Jisung hanya terdiam menatap lelaki tampan berkulit tan itu, ia semakin meremas kedua tangannya kuat.

Suara Jaemin benar-benar membuatnya mengingat kembali mimpi itu.

"Masuklah .." ajak Jaemin.

"Ta-tapi .. ini sudah jam ku untuk melakukan pekerjaan Pak. Mana mungkin aku berlama-lama lagi disini." Ucap Jisung, ia sebenarnya risih dengan tatapan yang diberikan para karyawan Jaemin kepadanya.

"Kau kerja bersama denganku, menjadi sekertaris pribadiku sekarang. Jadi masuklah .."

Jisung kembali menatap wajah Jaemin. Ia pun akhirnya mengangguk dan masuk kedalam ruangan kerja itu.

"Duduklah disana, itu meja kerjamu sekarang." Jaemin menunjuk sebuah meja yang sudah sangat lengkap dengan berbagai peralatan kantor.

"Terimakasih Pak .."

Mi compañeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang