"Mommy, bagaimana penampilanku malam ini?" Jisung memutar tubuhnya, meminta pendapat Jongin.
Jongin tersenyum lantas beranjak dari sofa yang ia duduki, melangkah pelan kearah anak manisnya itu.
"Sangat mempesona. Anaknya Mommy sangat manis dan juga cantik." Puji Jongin, mengelus rambut Jisung. "Mommy yakin kekasihmu itu akan semakin jatuh cinta pada anak mommy yang manis ini."
Wajah Jisung memerah. "Mommy .. dia bukan kekasihku." Rengek Jisung.
"Lalu siapa dia? Jie tidak ingin memperkenalkannya pada Daddy dan Mommy?" Sehun mendekat kearah dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
"Dia atasan ditempat Jie melakukan magang, Daddy. Dia sangat baik dan juga emm .. tampan." Ucap Jisung malu-malu.
"Ternyata karena atasannya tampan maka Jie lebih memilih untuk magang pada perusahaan lain? Dan menolak melakukan magang pada perusahaan sendiri?" Sehun menatap anaknya itu dengan tatapan usil.
"Bukan begitu Daddy. Jie juga ingin mencari pengalaman baru dengan bekerja pada perusahaan lain." Ujar Jisung cepat.
"Sayang, sudah kasihan anak kita. Pipinya sudah semerah tomat." Tegur Jongin kepada Sehun.
"Baiklah sayang, aku tidak akan meledeknya lagi." Sehun merangkul pinggang ramping istrinya.
Tok tok tok !!!
"Permisi tuan, ada seseorang lelaki yang datang untuk menjemput tuan muda Jisung." Seorang pelayan memberitahu Sehun dan Jongin.
"Baiklah, kami akan segera turun ke bawah." Jawab Sehun.
"Permisi tuan." Pelayan itu membungkukkan badannya dan berlalu pergi.
"Ayo sayang, pangeran berkuda putih sudah datang menjemputmu." Jongin menarik lembut tangan anak dan suaminya.
"Mommy ..." Jisung kembali merengek.
"Kalian pergilah kebawah." Ucap Sehun.
"Daddy tidak ikut kebawah? Daddy tidak ingin berkenalan dengannya?" Jisung menatap Ayahnya, meminta jawaban.
"Daddy harus melakukan panggilan video dengan paman Park, urusan pekerjaan. Daddy akan berkenalan dengan atasanmu itu lain waktu." Jelas Sehun menatap anak dan istrinya.
Jisung mengangguk mendengar ucapan ayahnya. "Baiklah Daddy. Sampaikan salamku pada paman Park. Jie akan berangkat sekarang." Pamit Jisung kepada Sehun.
"Hati-hati dan jangan pulang terlalu larut. Jie mengerti kan?"
Jisung tersenyum dan mengacungkan jempolnya. "Tentu Daddy."
•
•
__________________
Jaemin duduk pada sofa besar diruang tanu keluarga Oh. Menanti kedatangan Jisung sambil sesekali memperhatikan setiap sudut ruangan itu, memperhatikan potret keluarga Oh dengan senyuman yang tak luntur dari wajah tampannya.
"Omegaku sangat manis dan menggemaskan sejak dulu." Gumamnya saat melihat foto masa kecil Jisung.
"Sudah menunggu lama Jaemin?" Suara Jisung mengalihkan atensi Jaemin dari foto-foto yang sedang dia perhatikan. Dengan cepat lelaki tampan itu berdiri dan memberi salam kepada Jisung dan ibunya.
"Selamat malam Nyonya Oh, perkenalkan nama saya Jung Jaemin. Saya teman Jisung." Jaemin berujar sopan, memperkenalkan dirinya.
Degg!!
"Jung Jaemin?" Ulang Jongin, memperhatikan lelaki dihadapannga ini. Seorang Alpha dari keluarga Jung, takdir hidup anaknya.
"Iya Nyonya, saya Jung Jaemin." Jaemin menatap kedua orang didepannya dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi compañero
Fanfiction" Ini tentang Jung Jaemin dan takdir dari Moon Goddess untuknya "