Chapter 4

4 1 0
                                    

Happy Reading 💙
.
.

"Ck, ngapain pake acara kode-kodean sih? Gue tuh gak peka,"

Semuanya semakin menjadi misteri setelah Kanaya mendengarkan penjelasan Raka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya semakin menjadi misteri setelah Kanaya mendengarkan penjelasan Raka. Misteri penculikan ini pun tidak mungkin tak punya sebab dan akibat. Kanaya semakin bingung, Raka hanya bilang Nayra gadis yang cukup baik, ramah dan pediam.

Tepat seperti sejak awal mereka bertemu dan Nayra mengajaknya berteman. Dan kenapa tiba-tiba menghilang?

Satu yang ia tahu, semua orang di kelas bungkam karena mereka ketakutan. Ya ketakutan. Sudah banyak korban hilang. Besok bisa saja ada lagi yang menghilang dan kembali menumbuhkan misteri.

Bahkan lima detik atau lima menit kedepan, Kanaya tidak tahu apa yang akan terjadi. Setiap pertanyaan yang timbul dibenaknya memacu adrenalin, rasa penasarannya menggebu-gebu.

Kanaya sempat bertanya pada teman-teman sekelasnya namun  penghuni kelas ini terus bungkam bagai orang bisu permanen.

Jam istirahat adalah jam dimana seluruh siswa akan pergi ke kantin mengisi perut mereka yang sedari tadi berbunyi akibat tidak sarapan. Sama halnya dengan Kanaya yang berjalan lunglai bahkan ia hampir terjungkal karena cara jalannya yang tidak benar.

Siswa yang ditabrak Kanaya memarahi Kanaya tapi Kanaya tak pedulikan hal itu. Fokusnya hanya perut sekarang sesekali pikirannya terbang merakit kecurigaan yang terjadi. Namun, sebuah teriakan menghentikan langkah Kanaya.

“Aaaaaa!” teriak Yumna menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya. Tubuhnya jatuh ke lantai dengan wajah ketakutan yang sangat kentara.

Kanaya yang berada di dekat Yumna langsung menghampiri Yumna yang masih syok.

“Lo kenapa?” tanya Kanaya setengah panik melihat Yumna yang kini menangis.

Lorong sedikit sepi karena ini jam istirahat 1, hanya beberapa saja yang ada. Yumna menunjuk ke arah loker yang terbuka sedikit.

Kanaya yang memiliki jiwa kepo dari lahir berjalan santai menuju loker. Namun jalannya berubah menjadi ala-ala detektif. Mendekat pelan-pelan Kanaya membuka loket hingga sepenuhnya terlihat.

Foto Yumna yang di tusuk, huruf aneh pada kertas yang ditempel di dinding loker dan beberapa bercak merah di foto dan area loker Yumna.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Mysterious Class [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang