Prolog - Kepulangan

25 8 1
                                    

Suara nyaring dari decit sepatu yang di timbulkan oleh lima pemuda yang tengah berlatih skill memainkan sebuah bola berwarna orange itu memekakan telinga sebuah lapngan basket yang ada di suatu taman sebuah komplek perumahan

“pass!!” teriak sosok tinggi dengan kaos basketnya yang sudah basah oleh keringat

Kelima pemuda itu terlalu lihai memainkan bola orange itu sehingga tak jarang beberapa perhatian orang yang tengah bersantai di taman itu teralihkan oleh lima pemuda dengan keringat yang bercucuran di sekujur tubuh mereka

Matahari perlahan mulai terbenam karena sekarang sudah menunjukan pukul 16.00 kelima pemuda itu berhenti bermain dan duduk di pinggir lapangan dengan deru nafas yang tidak beraturan akibat lelah

Keenamnya meneguk air mineral dingin yang mereka persiapkan sebelum bermain untuk menghilangkan haus dan juga lelah selepas latihan basket sore hari ini

“Zaf, kita di undang ke rumahnya Zanvar nih” ujar pemuda dengan kulit agak tan dan badan kekarnya

“dalam rangka?” tanya seseorang yang di panggil Zaf oleh temannya itu

“gatau dia bilang kakaknya mau kumpul-kumpul terus bikin mini party gitu di rumahnya” ujar pemuda berkulit agak tan yang bernama Baylor

“oh jadi ini alesannya si Janpar ga dateng latihan hari ini?” tanya seseorang bernama Zayden

“yaelah sensian amat lo temen lo ga dateng latihan di sinisin” ujar Cashel sembari mengusap keringan yang ada di dahinya dengan handuk kecil yang ia bawa

“ya iyalah sinis ntar kalo dia ga latihan nanti tim kita kacau pas main gimana coba?” tanya Zayden nyolot

“yaelah lu gitu doang di permasalahin. Ntar juga lu yang maju paling pertama gamau telat dateng ke rumahnya Zanvar” ujar Cashel sembari melirik sinis Zayden yang tengah menyengir girang

“gua duluan” ujar seseorang yang sama sekali tidak membuka mulutnya sejak tadi

“Ian badmoon kah atau gimana?” tanya Zayden dengan wajah polosnya

“itu Badmood bodoh” teriak Baylor dan Cashel secara bersamaan

“ooh badmood. Lah Japran mana?” tanya Zayden pada Baylor dan Cashel yang ada di belakangnya

“lah gila tuh bocah cepet banget udah nyampe sana aje sama Ian” ujar Cashel saat melihat Zafran sudah ada di parkiran dengan hoodie hitam yang terpasang apik di tubuhnya dan juga sendal berlogo centang dengan tulisan NIKE dan juga helm full facenya yang ia kenakan di kepalanya

“teleportasi tuh orang bisa cepet gitu gerakannya” Zayden bergumam

Mengenakan helm full facenya kemudian menyalakan motor besarnya dan melaju dengan kecepatan sedang menuju rumahnya sebelum pergi ke rumah sahabatnya

─────────────────────

Di sisi lain tepatnya di sebuah rumah minimalis dengan nuansa modern berdirilah seorang gadis dengan hoodie dan juga sebuah koper besarnya dan beberapa barang bawaan yang sepertinya berat. Ia menatap rumah di depannya kemudian tersenyum kemudian memencet bel rumah yang sudah lama ia rindukan itu

Tak beberapa lama kemudian sosok perempuan dengan baju dasternya dan juga beberapa tetes keringat yang bercucuran di lehernnya pun berlari kecil ke pagar dan terkejut dengan wajah gembiranya

“masyaallah non akhirnya non pulang juga” ujar perempuan tersebut sembari membukakan pagar untuk gadis dengan beberapa tentengannya dan juga sebuah tas yang nampak penuh oleh beberapa barang berharganya

Obstinación || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang