Arga turun dari mobilnya dan berjalan memasuki gerbang sekolah. Namun, terdengar suara bising dari knalpot motor yang sangat memekakan telinganya
"aishh, ganggu pagi hari yang cerah gua aja" ujar Arga sembari melihat siapa pelaku dari kebisingan yang baru saja terjadi. Ternyata dugaannya benar, itu semua adalah ulah dari keenam inti Mellifuous
Arga dengan langkah tegapnya berjalan kearah enam motor yang terparkir apik di parkiran yang sudah mereka klaim sebagai milik mereka. Dengan wajah emosinya ia memukul belakang kepala seseorang dengan keras
"aww" rintih Zafran sembari mengelus belakang kepalanya yang nyeri akibat di pukul oleh sosok gadis yang sedang memasang muka marahnya
"lo bisa gak knalpot lo gausah berisik? Bikin budeg kuping orang yang denger tau ga" ujar Arga emosi
"brisik. Masih pagi udah nampol kepala orang" ujar Zafran dengan tangannya yang tak berenti mengusap kepala bagian belakangnya. Pukulan Arga memang tidak main-main kencangnya
"anjir sesakit itukah? Gila bunyinya nyaring banget lagi" ujar Zayden yang meringis melihat Zafran yang tengah mengusap bekas pukulan gadis itu
"knalpot lu berisik. Besok-besok silent tuh knalpot, polusi suara banget pagi-pagi" ujar Arga sembari berlalu dan memasukkan tangganya ke hoodie hitam yang ia kenakan
Peristiwa tadi tentu saja tidak luput dari atensi siswa yang berada di dekat parkiran. Baik itu yang baru datang ataupun sekedar melihat kearah parkiran karena mendengar bunyi nyaring dari knalpot keenam inti Mellifuous yang khas karena knalpot mereka semua sudah di modif
"stress" gumam Zafran sembari berjalan meninggalkan parkiran bersama Ian yang menyusulnya dari belakang
"anjir anjir anjir, ini ma bau-bau bakalan ada yang jadian nih" ujar Cashel melihat punggung Zafran dengan hoodie hitam yang bertuliskan Mellifuous
"gua sih bagian support aja kalo soal ginian. Lumayan nanti kalau dapet PJ nya makan-makan di MCD" ujar Zayden sembari menyengir bangga
"mata lo sepuluh makan di MCD, nanti Japran bangkrut anjir" ujar Baylor
"sekarang pertanyaan gua, emang Japran bisa bangkrut?" tanya Zanvar sembari mengernyitkan dahinya
"eh iya ya. Hartanya dia kan banyak" ujar Zayden sembari terkekeh
Tiba-tiba telfonnya berdering dan menandakan panggilan dari sosok yang baru saja ia omongin bersama teman-temannya
"lo mau malakin gua?" tanya Zafran dari sebrang
"anjir ga gitu jap gu-" ucapan Zayden terpotong oleh omongan Zafran
"pulang sekolah, ring di markas" ujar Zafran kemudian menutup telfonnya begitu saja dengan Zayden yang menundukkan kepalanya lesu
"mampus gua"
─────────────────────
Sekolah berjalan seperti biasanya. Siang ini kelas XI MIPA 10 sedang free class. Berbagai sekte anak yang tengah mencoba membuang rasa gabutnya akibat guru mereka tidak masuk ke kelas pun muncul di kelas ini.
Ada yang tetap fokus dengan buku pelajarannya yang lalu sembari mengerjakan tugas yang tadi di berikan oleh guru, ada yang tengah berceloteh ria dengan teman sebangkunya sembari membentuk gerombolan di pojokan, ada yang tengah merias diri untuk menarik perhatian dari inti Mellifuous yang ada di kelas ini, ada pula yang tengah tertidur tenang di atas meja dan sekte terakhir adalah segerombolan pria yang bermain kartu poker di belakang kelas dengan taruhan yang kalah akan di coret wajahnya oleh para pemenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstinación || On Going
Teen Fiction"Speeding yok" ajak seorang gadis dengan senyuman manisnya "Kalo kecelakaan trus mati?" tanya pemuda dengan hoodie putihnya "Ya mati bareng lah gitu aja repot" ujar si gadis dengan santai ───────────────────── Kisah seorang pemimpin sebuah geng mo...