Gadis dengan rambut hitam sepinggang yang sedikit bergelombang itu mengenakan seragam sekolahnya dengan rambut yang ia biarkan terurai begitu saja. Mengenakan almameter sekolahnya serta atribut lainnya sesuai dengan peraturan sekolah, tak lupa dengan setumpuk buku pelajaran yang sudah ia siapkan sejak tadi malam kini sudah tersusun rapi di dalam tas sekolahnya
Memoles wajahnya dengan bedak dan juga sedikit polesan liptint untuk menimbulkan kesan fresh di wajahnya gadis itu tersenyum di depan cermin kemudian tanpa menunggu waktu lama lagi ia segera berangkat ke sekolah barunya dengan supir rumahnya yang sudah bersiap untuk mengantarkan gadis itu
Oh ya, perkenalkan gadis denngan badan tinggi dan juga rambut hitam legam itu bernama Arga Lesham Shaenette gadis yang baru saja kembali ke kota kelahirannya setelah setahun lamanya menempuh pendidikan di luar kota akhirnya ia kembali ke kota kelahirannya
Gadis dengan zodiak berlambangkan kepiting ini memang dikenal dengan keramahannya dan juga senyum manisnya yang kerap menghiasi wajah cantiknya membuat gadis ini kerap dikenal oleh beberapa orang di sekolah lamanya karena keramahannya
Setelah 20 menit menempuh perjalanan dengan kondisi jalanan yang lumayan senggang itu akhirnya gadis yang tadinya terfokus dengan musik yang terputar di headsetnya pun mengalihkan pandangannya ke luar jendela saat mobilnya berhenti di depan gerbang sekolah ia pun berpamitan dengan sang supir lalu turun dari mobil dan berjalan santai tanpa beban meski ia sadar bahwa ada beberapa pasang mata yang menatap kagum ke arahnya
"eh si kakak dah masuk" ujar sosok tinggi dengan rambut hitamnya dan juga tas yang ia biarkan tersampir di bahu kirinya. Ia berjalan menyusul gadis yang sempat menjadi pusat perhatian itu
"kenapa var?" tanya Arga dengan tenang sembari terus berjalan tanpa menghiraukan bisikan dari beberapa gadis yang melihat tangan kekar seorang Zanvar yang berada di bahunya
"gapapa sih ga. Mau di anterin ke ruang kepsek ngga?" tanya Zanvar dengan senyuman usilnya
"senyuman lu bikin gua curiga sih mending ngga dulu deh gua kesana sendiri aja" ujar Arga sembari terkekeh dan berlari kecil menjauh dari Zanvar sembari melambaikan tangannya
"ya allah neng jahat banget sama cogan. Masa cogan di tinggalin disini sendirian?" ujar Zanvar sembari menunduk lesu namun sedetik kemudian kepalanya bangkit Kembali dan berjalan riang menuju ruang kelasnya
"gapapa ga sama kak Arga yang penting stock cewe gua masih banyak di store offline online" ujar Zanvar girang
─────────────────────
Arga masuk di kelas yang berisi orang-orang yang semalam bertemu dengannya dan terkejut akibat kepulangannya yang mendadak ke Jakarta
"lo serius? Ini gua ga mimpi kan? Yang di depan gua beneran Arga kan?" tanya Joxlar dengan mata melebar sembari memiring-miringkan kepalanya untuk memastikan bahwa penglihatannya berfungsi dengan baik
"itu beneran Arga anjir kan semalem dia ke rumah lu. Pikun lu?" tanya Jodax yang sudah kesal dengan sahabatnya
"emang iya? Anjir ini beneran Arga cok?" tanya Joxlar Kembali sedangkan seseorang yang sedari tadi diam tanpa suara dengan telinga yang sudah sedikit memerah akibat kesal itu mengambil buku LKS nya dan membuat gulungan lalu memukul gulungan tersebut ke kepala sahabat menyebalkannya
"banyak tanya lo kaya wartawan. Ini sahabat lo disini nih elah dari tadi ini beneran Arga ini beneran Arga, iya beneran anjir" ujar Zhafira kesal
Joxlar Queensha Dawson gadis dengan rambut coklat sepinggangnya itu memang terkadang memiliki sifat mengesalkan yaitu lemot tak tertolong. Gadis yang menjadi kakak dari seorang Zanvar itu memang banyak dikenal oleh beberapa orang. Selain lemot ia juga memiliki sifat yang sulit di tebak di beberapa saat apa yang ia pikirkan dan yang ia jalankan terkadang sulit untuk di prediksi oleh orang lain. Si ratu julid mereka memang tidak terkalahkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstinación || On Going
Fiksi Remaja"Speeding yok" ajak seorang gadis dengan senyuman manisnya "Kalo kecelakaan trus mati?" tanya pemuda dengan hoodie putihnya "Ya mati bareng lah gitu aja repot" ujar si gadis dengan santai ───────────────────── Kisah seorang pemimpin sebuah geng mo...