Cerita Sebelumnya...
"Jadi? Berkenan berkenalan denganku?"
Keduanya menelan ludah. Bahkan tidak berani melawan saat Hoseok tak berhenti menaikkan level kekuatannya untuk menanahan keduanya.
"Perlukah aku sebut? Bahkan aku ingin memastikannya dari mulut kalian sendiri—"
Pria yang sedari tadi diam itu mulai bicara. Ia menahan diri untuk tidak membeberkan identitasnya. Bahkan saat Hoseok memberikan petunjuk kepadanya—menebak identitasnya dengan benar.
"Kau—" ucap Hoseok menunjuk pria tersebut. "Bukankah kau sudah mati? Kenapa masih hidup?"
-Chapter 13 (Aksi)-
Apartmant
2 Minggu Sebelum Fetival
03.00 PM (Masih di Hari yang sama)
-before the incident-
"Apa hyung dari keluarga ghoul semua? Atau seperti Kookie? Yang orang tuanya manusia dan ghoul?"
Seusai makan, Jimin kembali bertanya. Kali ini Yoongi melihat raut keseriusan dan keingin tahuan tersebut.
"Ya, ghoul semua. Dan dua-duanya sedang ada di China."
"..." Jimin terdiam. Nampaknya ia bingung untuk bertanya. Tiba-tiba hilang pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam otaknya.
Yoongi yang mengetahui tersebut. Mulai menjelaskan. "Kau pernah lihat ekor yang dipunya ghoul dan tidak dimiliki manusia?"
Jimin terdiam. Agaknya tahu, tapi dia tidak tahu apa sebutannya.
"Kami menyebutnya 꼬리 (baca: kkoli) sebagai senjata yang hanya dimiliki oleh ghoul." Jelas Yoongi. "kekuatan kami akan bertambah kuat jika kita memakan daging—apapun itu. Mau dia hidup ataupun mati."
"Insting ghoul memang kuat. Bahkan walaupun intensitas kami sebenarnya ada dan banyak, kita tetap harus bersembunyi—berkamuflase dan berbaur dengan manusia." Yoongi kembali menjelaskan namun kini sembari bersandar. "Aku tidak bisa menjelaskan detail mengenai ekor tersebut, tapi para ghoul punya jenis-jenis ekor yang berbeda."
"Dan kenapa malam menjadi banyak tragedi pembunuhan yang disebabkan oleh ghoul? Karena disaat itu lah waktu yang tepat untuk menyerbu. Terutama cuaca malam yang dapat menyembunyikan kami sebagai ghoul."
"A-Aku ingin lihat—"
"Benarkah?" Yoongi nampak terkejut. Tatapan Jimin yang mengarah kepadanya, ia tahu maksud dari ucapan tersebut. "Apa, kau tidak akan takut?"
Jimin menggelengkan kepala. Yoongi khawatir. Karena sejak insiden sebelumnya di universitas, Jimin dihadapi oleh suatu makhluk seperti ghoul, namun lebih besar dari manusia biasa. Dan di saat itu, ia tahu bahwa Jimin pasti ketakutan karena melihat beberapa temannya ada yang meninggal di tempat.
Yoongi menghela napas. Ia menutup mata sebentar, lalu kemudian membukanya hingga menampilkan lensa mata hitam pekat, iris mata memerah dan pupil menghitam. Di sekeliling matanya, terdapat urat merah yang hanya muncul di sebelah kiri matanya.
Jimin terdiam. Untungnya tidak takut, tapi mendekat seolah ingin mengetahui lebih jauh. Posisi keduanya yang berawa duduk berjauhan, sekarang lebih dekat. Jimin dengan berani memegang pipi Yoongi—dan ditatapnya mata tersebut dengan lekat.
Yang dipegang langsung merona. Bahkan tak sadar kalau warna matanya kembali sedia kala—seperti mata manusia.
"Hyung, matamu—"

KAMU SEDANG MEMBACA
SEOUL GHOUL [2] -Pending-
FantasyBTS FF YAOI/HOMO A/N : Baca dulu yang Seoul Ghoul [1] biar ngerti ya "Hati-hati dengan sekelilingmu, maka kau tidak akan tahu ancaman apa yang akan datang menimpamu kelak." Min Yoongi si lelaki ghoul dan Park Jimin si manusia penulis novel rahasia. ...