Mereka, para lelaki bilang
Jadi cowo serba salah banget ya?
Berjuang salah.
Diam salah.
Cewe ribet banget ya?Hmmm..
Boys, jadi cewe serba salah juga ya?
Kalian yang katanya sedang "berjuang" untuk mendapatkan "dia" yang kalian inginkan.Let see.. turn your body, open your eyes, okay?
Pernahkah sosok yang kalian lihat punggungnya itu, yang kalian lihat siluetnya itu, (whatever, she or he) meminta kalian untuk berjuang demi mendapatkannya? Pernah ga dia yang disebrang sana meminta kalian berucap kata - kata yang manis, bertingkah seperti orang yang perhatian? If you got Nope, Lets stop it.
Jika dia yang disebrang sana yang sedang kalian usahalan ternyata tidak ingin kalian usahalan, berhentilah. Biarkan dia.
Dia sudah menolak dengan sangat jelas, rapi, lugas dan bersih.Sadar ga? Bagimu, mungkin kau adalah sosok yang tak pantang menyerah, tapi disaat yang bersamaan kau secara tanpa sadar menggiring opini publik untuk berfikir dia yang sedang kau perjuangkan menjadi orang yang dianggap tidak tahu diri, so jual mahal, blablabla.
Sadar ataupun tidak, masyarakat terkadang secara langsung ataupun tidak, menempatkan wanita diposisi yang lemah, diposisi yang salah, ketika wanita menolak pria, mereka berkata "kenapa sih? Dia kurang apa? Dia udah berusaha loh" or
"Jadi cewe jangan so gitu deh, masih untung ada yang mau ngejar"Hmm, people..
Tidak ada yang kurang dari dia yang berjuang untuk mendapatkan, tidak ada yang kurang sama sekali, hanya saja si wanita tidak menaruh hati kepadanya, dan itu diluar kuasanya, setuju? Kita tidak bisa memaksakan diri kita sendiri untuk menjadi benci secara tiba - tiba atau mencinta kepada seseorang begitu saja.Wanita itu tidak meminta untuk diperjuangkan, jika dia memiliki rasa dia akan memberikan atensinya sendiri, wanita itu sudah meminta mereka berhenti, kenapa kalian menjadikannya sosok antagonis dalam cerita ini?
Coba berhenti untuk mengejar dia yang sudah jelas tidak kunjung memberikan atensi, jika kemudian kau menjawab "aku tidak meminta balasan atas semua perlakuanku padanya" tapi ketika perlakuanmu menjadi bumerang bagi salah satu pihak, maka kaupun harus berhenti.
Jika kedepannya dipersimpangan Tuhan pada akhirnya membalikkan hati si wanita, barulah kau kembali menegur dan bertukar sapa, tapi ketika salah satu pihak merasa menderita, maka berhentilah. Kau tidak akan mendapatkannya, kau hanya membuatnya bergerak semakin menjauh darimu. Jangankan mendapatkan atensinya, bayangannyapun takkan lagi dapat kau lihat dipelupuk mata.