D : Keluarga

32 8 1
                                    

VOTE DULU OKE, THANKYOU

Happy Reading!!!

"Asa?" panggil mama menghampiri putri nya yang sedang berbincang dengan Citra dan Tobi di lantai atas.

Toko bunga tutup jam 5 sore dan sekarang sudah satu jam setelah toko bunga tutup. Adzan magrib selesai berkumandang 10 menit lalu.

Asa dan pekerja di cafe melaksanakan ibadah sholat magrib terlebih dulu di mushola yang tersedia.

"Papa udah jemput, ayok pulang." Asa mengangguk. Ia memasukan ponsel nya ke dalam tas, menyampirkan nya di pundak kanan.

"Ka Citra, bang Tobi, gue pulang duluan yaa." pamit gadis itu seraya beranjak dari duduk nya.

"Iya, hati-hati dijalan."

"Hati-hati dijalan, Sa."

Asa mengangguki ucapan Citra dan Tobi. Mama tersenyum hangat, "Kita pulang duluan yaa, kalian jangan malem-malem pulang nya."

"Iya tante, hati-hati dijalan."

Mama pamitan pada pekerja cafe sebelum beliau dan Asa keluar dari D'Cafe. Menuruni tangga khusus pengunjung dan menghampiri mobil hitam yang terparkir manis di depan pintu toko bunga.

Asa duduk di belakang seorang diri, mama duduk di kursi depan samping papa yang mengemudi.

"Papa nunggu lama?" tanya Asa mencondongkan badan nya ke depan hingga berada di tengah-tengah mama dan papa.

"Engga ko, papa juga baru dateng." jawab papa seraya menatap putri nya dan kembali fokus menyetir.

"Papa tau engga? Tadi di cafe yang pengunjung nyebelin banget tau, Asa kesel banget." Asa bercerita mengenai kejadian tadi, dimana Covid dan teman-teman nya sengaja mengerjai dirinya.

Tidak semua Asa ceritakan, salah satu nya ketika gadis itu di bentak dan juga hina tidak becus bekerja. Bisa-bisa nanti papa marah dan menghajar Covid. Asa tidak mau terjadi keributan lagi.

"Terus mereka pergi engga pas kamu usir?" tanya mama menolehkan kenapa nya ke belakang menatap Asa.

"Mereka pergi tapi salah satu dari mereka liatin Asa terus, sebel banget." Asa mengembungkan pipi nya lucu membuat mama dan papa tertawa.

Hingga tidak sadar, mereka sampai di rumah. Asa segera turun dan masuk ke dalan rumah,  di susul mama dan papa.

Asa membersihkan dirinya dan mengganti baju dengan piyama putih bercorak biru yang pasti nya celana panjang dan lengan pendek.

"Asa aja yang buka pintu nya." ucap Asa ketika mendengar suara pintu di ketuk bertepatan dengan dirinya yang baru saja keluar dari kamar.

"Ya sudah, mama lanjut ke dapur yaa, siapin makan malam."

"Iya ma."

Asa berjalan menuju pintu masuk, membuka pintu dan pelukan di kaki langsung Asa dapatkan dari dua tuyul yang lucu.

"Kakak!!!" pekik Asa dengan mata nya yang melebar saking terkejut dan senang nya. Tamu yang di panggil kakak terkekeh melihat ekspresi Asa yang sangat menggemaskan.

Asa menyetarakan tinggi nya dengan dua tuyul yang sedari tadi memeluk kaki nya, "Kalian sudah besar yaa, dulu masih aunty gendong."

Menghujani dua tuyul itu dengan ciuman gemas membuat mereka tertawa. Asa berdiri dan mempersilakan mereka masuk.

Dua tuyul itu adalah keponakan nya, anak dari kakak lelaki nya-- Zillan Syahrial; dan istrinya Marsha Aulia.

"Kakak dateng ko gak bilang sama Asa sih?" gadis 16 tahun itu cemberut sambil menggandeng mesra lengan kakak lelaki nya.

COVIDASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang