Seperti sebelumnya, jangan lupa vote dan komen ya. Kalau suka add juga ke library, biar kalian mudah kalau baca chapter barunya hehe...
***
Tahun 2022, Universitas Nusantara.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada angkatan 2021/2022 yang telas lulus. Kalian semua adalah siswa-siswi yang tangguh karena sudah bertahan dan mampu melewati semuanya. Sekarang kedepannya kalian akan terjun langsung ke kehidupan yang sebenarnya. Saya harap kalian dapat membantu masyarakat dan negera kalian tercinta." ucap salah satu Dekan yang memberi sambutan.
Semua sorak dan tepuk tangan di aula itu terdengar sangat keras. Akhirnya berakhir sudah kehidupan sekolah dan kini gadis berumur 23 tahun itu sudah bukan lagi seorang mahasiswi, sekarang dia sudah menjadi orang dewasa.
"Lovia! Selamat... Akhirnya lo bisa lulus!" ujar salah satu temannya.
"Iya, jujur gue seneng banget akhirnya lo bisa lulus tanpa harus ngulang. Doain gue juga supaya bisa nyusul lo." kata temannya yang lain.
"Ehem...." deheman seseorang membuat ketiga gadis itu menoleh ke sumber suara.
Kennan Gandi Wicaksana.
Kekasih Lovia selama lima tahun ini, bukan waktu yang singkat untuk keduanya bisa tetap bersama. Banyak lika-liku diantara hubungan keduanya. Tawa dan tangis jelas menjadi bumbu-bumbu kisah cinta mereka.
"Permisi, nona-nona. Bolehkan saya mencuri waktu kalian?" katanya sambil mengulurkan tangannya pada Lovia.
Gadis itu terlihat cantik dengan kebaya modern warna biru muda. Ia tersenyum lebar ke arah dua temannya.
"Udah bawa aja ga perlu minta ijin ke kita, kita mah cuma numpang disini. Dunia milik kalian berdua kok!" celetuk salah satu temannya.
Setelah menemukan tempat yang lumayan sepi, Kennan memberikan sebuah bucket bunga dan juga pelukan hangat untuk kekasihnya. Tidak lupa kecupan di kening gadis itu.
"Selamat sayang. Akhirnya kamu lulus tahun ini, sesuai janji aku ke kamu tahun lalu." ucap Kennan melepaskan genggaman tangannya.
Kemudian laki-laki itu mengambil jarak dari Lovia, merogoh saku dalam jasnya. Menarik napas dan berakhir berjongkok di depan gadis itu.
"Lovia, will you marry me?" kata Kennan sembari membuka sebuah kotak berisi cincin.
Jangan tanya perasaan gadis itu bagaimana, semua serba campur aduk. Senang, terharu, sedih semua jadi satu hingga tanpa sadar ia meneteskan air mata bahagia. Perlahan teman-teman sefakultasnya menyaksikan kejadian itu, seruan serta siulan terdengar.
"Terima! Terima! Terima!"
Lovia memandang ke kanan dan kiri, mengeratkan genggamannya pada bucket bunga pemberian Kennan. Kemudian ia mengangguk sebagai jawaban, suara ricuh kembali terdengar. Kennan memasangkan cincin itu pada jari manis Lovia, lalu memberikan sebuah pelukan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral
Teen FictionAcara pernikahan Lovia hancur berantakan karena kekasih gelap Kennan, calon suaminya. Ternyata lima tahun bersama tidak membuat hati Kennan menjadi miliknya. Kini hati Lovia benar-benar hancur tanpa sisa. Seseorang bernama Bara datang menemuinya me...