2. Rejection

228 32 1
                                    


CUT....

"Thats a Wrap guys, Terima kasih Jay, Henry dan kru semuanya"

Suara director terkenal dengan film actionnya, menyudahi kegiatan shooting last scene filmnya.
Jay tersenyum sambil menyatukan tangannya tanda terima kasih. Ia langsung pergi ke makeup room untuk membersihkan makeup extreme darah di wajahnya.

"Jay. Gak salah gue jadi manager lo! Emang paling the best aktor ini."

Ucap Erik Antusias. Pasalnya ia bangga artis yang ia manageri merupakan artis professional di genre live action.

"Apaan si lo. lebay bgt. Jelas gue kan aktor paling kece se indonesia"

"Iya ampun. Eh Besok lo free jadi terserah lo mau ngapain. Tapi jangan cape cape soalnya hari sabtu nanti Pak Ferry mau ngomong sama lo"

"Tenang, gue bakal kumpul sama anak anak di apart barunya si Nick kok."

***

"Si model sekarang udah punya apart anjing! Ga nyangka, padahal dlu lu bego banget pas SMA"

Alvaro, Deon, Jay dan Michael alis Mike baru saja menginjakan kakinya di penthouse milik Nick yang baru saja dia beli. Alvaro mulai menggoda temannya.

 Alvaro mulai menggoda temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kerja keras dude. Tampang nomoe 1.!! " ucap Nick sambil tertawa.

" Bullshit. Otak tu nomor 1 dimana mana."

"Lah gue si enak, jadi model berasa main terus. Lah lu jadi orang kantor apa ga puyeng tu pala"

Mike memutarkan bola matanya sambil tersenyum.
Walau mereka memiliki umur yang sama tetapi prinsip Mike dan Nick berbanding terbalik.

Mike selalu memprioritaskan pekerjaannya. Bisa dibilang workcholic. Ia paling suka jika ia merasa dirinya sibuk.

Bahkan untuk datang ke penthouse miliki Nick saja, butuh pengorbanan Deon untuk pasang muka gemas gemasnya didepan Mike selama 1 minggu penuh , yang sangat amat dibenci Mike.

"Ribet banget lo berdua. Liat dong gue bawa apaan"

Alvaro mengeluarkan Wine dengan antusias dari paper bag yang sedari tadi ia peluk.

"Liat. Bokap gue bawaan dari Paris. Tahun 1978 dude. Bagus ni pasti."

"Ni anak, belum juga syukuran udah ngamer aja trus." Deon menggelengkan kepalanya.

"This is the best gift for my penthouse, thank you babe."

Nick mengambil paksa Wine-nya dan langsung mencium cium Wine-nya seperti barang berharganya.

yours truly ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang