TERLAMBAT [TAMAT]

1. Rintik Hujan

Rintikan hujan menemani seorang gadis yang meringkuk dan menangis. Semenjak kakaknya berulang kali mendapatkan penghargaan entah lomba maupun kompetisi, orang tuanya mulai berubah. Dulu gadis itu yang sangat dekat dengan orang tuanya menjadi jauh dan canggung. Gadis yang bernama Dianna saat itu masih kelas 6, orang tuanya bekerja keras untuk menyuruhnya selalu belajar agar bisa seperti Kakaknya. 

Setiap hari, setiap menit, setiap detik ia pasti selalu mendengarkan entah itu dari Mama atau Papanya untuk selalu berusaha agar bisa seperti Kakaknya. Perbandingan itu selalu ia dengar bahkan ia menjadi terbiasa sampai sekarang. Walaupun itu menyakiti hatinya, ia tidak bisa melawan orang tuanya. Karena ia tak akan pernah sanggup melakukannya.

Hingga suatu hari, dia mendapatkan nilai yang sangat turun dari sebelumnya, orang tuanya tak berhenti untuk memarahinya. Lagi-lagi mereka membandingkan dirinya dengan Kakaknya. Padahal hubungannya dengan Kakaknya sangat baik, bahkan mereka sangat dekat. Setelah Kakaknya lulus pun dia dengan cepat mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Australia, jurusan Kedokteran, begitu bangga orang tuanya kepada kakaknya.

4 tahun Kakaknya meninggalkan Indonesia sampai sekarang. Kakaknya tidak tau akan hal ini, tentang dirinya yang selalu dibandingkan. Rindu... itu yang dirasakan Dianna. Ia begitu merindukan dirinya yang dulu, sangat bebas, dan bahagia. Semuanya, dia rindu dengan semua yang sudah terlewati. Ia tak pernah menyangka jika hidupnya akan seperti ini. 

~●~

‘Hidup seperti daun yang diterpa angin kencang. Kita tidak akan pernah tau kapan masalah mendatangi kita, entah itu sebentar... atau mungkin bisa selamanya.’