Tuk tuk tuk tukTerdengar keras suara jemari karina yang tidak kian berhenti menyakiti meja.
"Stop, Rin. Lo kenapa sih gelisah banget?"
"Really, Gis?" Karina melihat dengan tampang kesal, karena sang sahabat sepertinya tidak sadar dengan masalah yang selama ini menganggunya.
"What? Lo tau kan gue sibuk ngurusin proker, ya kali gue kepikiran kalo lo ga cerita-cerita."
"Sulit ya punya temen yang kerjanya jadi budak."
"Cepetan cerita ih," Giselle menyingkirikan laptop dan buku-bukunya, kemudian menatap Karina dengan wajah penasarannya.
"Itu lo..."
"Apa?"
"Lo inget mantan gue kan?"
Giselle memutar matanya, "Yang mana? lo punya mantan tu kalo ditumpuk udah lebih tinggi dari Jayawija, Rin."
"Itu.. Jean."
"LAH??? SI BRENGSEK ITU?? KENAPA? LO DIAPAIN LAGI SAMA DIA??" Giselle langsung menaikkan suara dan membesarkan matanya.
"Gue punya banyak mantan brengsek ya, Gis. Lo ga usah alay gitu, but well I do admit, kalo Jean is the worst."
"Iya makanyaaa"
"Hadeh, iya iya, udah tenang dulu. Belum aja gue ceritain masalahnya."
"Jean himself aja udah masalah." Giselle masih berpegang teguh dengan pendapatnya mengenai perbincangan mereka dan Karina hanya bisa mengalah.
"Jadi gini, Jean kan sweet seventeen-nya minggu depan, dan dia tu udah punya cewek yang katanya teramat cakep dan ga pelit, ribet, kayak aku."
"Yaelah anak anjing"
"Terus, aku tu kayak terganggu banget kalo aku juga ga bisa pamer ke dia, that i have a better man beside me gitu lhoo."
"That's it??" Giselle terlihat heran dan melanjutkan, "I mean, you know banyak banget cowok, Rin. You can ask some of them for a help."
"Ugh, I hate to admit it, tapi all the boys I know itu ga ada yang benerrr"
"Makanya jangan semua cowok lo ladenin, jadinya gini kan?"
"Udahlah, Gis. Right now yang aku perluin bukan ceramah lo, tapi saran orang buat jadi date gue ke party birthday-nya Jean."
Giselle mengambil HP dan melihat kontak-kontak WA yang dimilikinya. Dia sedang menyeleksi lelaki yang pantas untuk menjadi pasangan pura-pura sahabatnya itu.
"Lo maunya orang yang kayak gimana sih, Rin?"
"Yang baik."
"Terlalu umum babi, lebih spesifik dong."
"Kasar amat." Tatap sirik Karina kepada Giselle dan lanjut menjawab "Iya, gue maunya yang soft gitu sama gue. Yang bisa manjain gue dan bisa gue manjain. Yang memproritaskan gue. Yang tanpa angin tanpa badai always saying random sweet words."
Giselle menurunkan HP-nya dan melihat Karina, dia berkata, "Hmm, ada cowok kayak gitu"
"SERIUS?? KENALIN KE GUE DONGG"
"Tapi sayangnya dia fiksi."
"Anjing lo"
"HAHAHAHAHAHHAHAHHAHAH" Giselle tertawa terbahak-bahak setelah menjaili Karina.
"Seriuss Gisssss. Capek gue punya temen kayak lo"
"Ya tapi gimana dong, Rin. Tipe tipe kayak gitu tu sulittt. Apalagi sekolah kita kebanyak fuck boy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Date
RomanceKarina terpojokkan, karena mantannya sebentar lagi akan mengadakan party sweet seventeen, sedangkan dia belum punya gandengan untuk membuat mantannya iri. Sampai pada akhir, sahabatnya menyarankan seseorang yang tidak ia sangka akan mengisi hari-har...