8

4.5K 583 28
                                    


Tiba akhirnya, alasan awal dari hubungan pura-pura Winter dan Karina, yaitu party sweet seventeen-nya Jean. Misi mereka hanya satu, untuk terlihat jauh lebih cakap dari yang berulang tahun dan tentu mereka berhasil. Sangat berhasil.

Bukan hanya karena di party mereka terlihat sangat mengagumkan, tetapi juga karena rumor kemesraan mereka yang sudah terbawa kesana kemari.


"Rin!" Sahut seorang laki-laki bertubuh gagah dan wajahnya juga wibawa.

"Hersya!" Sahut balik Karina kepada lelaki itu.


Winter melihat ke Giselle yang selama ini berada di belakang mereka, sambil menggandeng tangan Ningning.

"Itu Hersya. Temennya Jean. Satu-satunya temen Jean yang bener. Orangnya baik kok." Winter bernafas lega.

Dia juga senang melihat Karina seakan bertemu kerabat lama.

"Don't you feel jealous, Win?" Tanya Ningning dengan jailnya.

"Of course, Ning, tapi orangnya orang baik. So I have no right to be mad. Dia juga belum ngapa-ngapain Karina, kan?"

"Tumben dewasa." Ningning terheran-heran melihat tingkah laku temannya.

"Maklum kan masih remaja."

Tak lama kemudian, Karina memanggil mereka untuk duduk di dekat geng-nya Hersya. Sesungguhnya Karina tidak bermaksud untuk mengacuhkan Winter, tetapi memang Karina sangat senang, setelah sekian lama, bisa ketemu teman lamanya yaitu Hersya.

Maka selama acara dimulai dengan berbagai pidato dan sambutan dari orang-orang, Winter sama sekali tidak diajak bicara dengan Karina.

Kekasihnya sibuk dengan temannya itu.


Seteleh selesai pembukaan acara, mulailah inti acara seperti menyanyikan happy birthday dan menikmati santapan yang sudah disiapkan. Dengan banyaknya makanan yang Winter suka, suasana hati Winter lebih membaik dan Ningning yang sadar akah hal itu, merasa lebih lega.

"Mentang-mentang ini terakhir kamu sama Karina pacaran, do you lost your spirit?" Bisik Ningning kepada Winter.

"Don't make my dinner sadder, Ning."

"I don't raise you to be a quitter, Win."

"I don't want to"

"Good."

Setelah mengambil makanan mereka masing-masing, lagi terlihat Karina yang mengajak Winter dan yang lainnya untuk duduk dan makan bersama Hersya.

Sungguh banyak topik pembicaraan mereka.

Di tengah perbincangan, mulai lah Hersya mengajak Winter juga berbicara,

"So, Win, pacarnya Karina ya?"

"Iya" jawab Winter dengan singkat sambil mengangguk-angguk dan tersenyum.

"Damn, you are so lucky, Win. Karina itu cita-cita semua cowok lah" Candaan Herysa menerima pukulan di lengan dari Karina.

"Gue ceritain ya, dulu sebelum Karina kenal Giselle dan Jean, dia kenal gue dulu, karena kita satu les pas SMP. Nah, tiap ada Try Out, ni anak selalu aja nyotek ke gue. Tiap ada PR, minya jawaban ke gue. Di guna-gunain gue, Win. Lo jangan sampe mau ya"

"Gue juga sempet kerja sendiri ya!" Balas Karina sambil menunjuk-nunjukkan garpunya kepada Hersya.

"Itu pun cuman sekali, Rin"

"Diem lo."

"Hadeh, tapi lo kayak gitu aja, gue sempet suka, Rin." Hersya tiba-tiba menyebutkan sesuatu yang sesungguhnya sangat menusuk hati Winter.

Be My DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang