mine 0.4

1.1K 167 38
                                    

Mine

.

Typo bertebaran

Jangan lupa vote+comment guys

.

Jeon Jungkook x Kim Taehyung

.

Jungkook tersadar ketika mendengar suara bantingan pintu kamar. Menghembuskan nafas lelah, dia sadar sudah keterlaluan dan membuat Taehyung semakin marah. Harusnya dia sadar kondisi Taehyung yang tidak stabil karena kehamilannya.

Jungkook berjalan ke kamar dengan perasaan campur aduk. Dia menatap pintu kamar sambil memutar ganggang pintu dan hasilnya tidak bergeser sama sekali karena sudah di kunci dari dalam. Secara tidak langsung Taehyung menyuruhnya untuk tidak tidur di kamar mereka. Jungkook menghela nafas, mecoba memahami istrinya.

"Aku akan tidur di luar."

Mine

"Tae." Jungkook mendatangi Taehyung yang tengah asik menonton TV pagi ini.

Tidak merespon panggilan Jungkook, "Kasih aku waktu buat jelasin, please."

"Aku minta maaf ya?"Jungkook duduk di sebelah Taehyung, menggenggam tangannya.

"Nggak."

"Aku nolong Naeun karena dia teman sekaligus tetangga kita dan dia pantas di tolong, Tae. Kamu kenapa sensitif banget soal Naeun? Dia baik, kamu belum lama kenal aja sama dia. Kam-"

"Kamu mau kita berantem lagi? Oke-"

"Nggak, lupain aja. Nggak perlu dibahas lagi."

"Kamu duluan yang bahas. Kamu ngomong kaya gitu, seolah-olah udah deket banget sama si janda gatel itu. Oh, apa jangan-jangan kamu suka sama dia?" Taehyung menampik genggaman Jungkook.

"Aku cuma cinta sama kamu, kamu bisa pegang omongan aku. Kamu jangan sering marah-marah, kasihan baby kita kalo kamu emosi terus. Inget kata dokter buat nggak setres selama kehamilan." Taehyung terdiam, lagi-lagi dia yang salah.

"Mending kamu mandi sana, terus kerja."

"Udah ya cemburuannya? Kasian baby kita."

"Makanya kamu jangan deket-deket sama janda gatal itu kalo gamau aku sama anak kita setress. Jaga jarak sama dia, minimal dua meter!"

"Ya Tuhan by, kenap-"

"Apa? Gasuka?" galak Taehyung. Dia cuma takut suaminya ini tergoda dengan janda gatal itu, bagaimanapun insting seorang istri pasti jauh lebih kuat.

"Oke"

Mine

"Sajangnim." seorang wanita cantik berdiri di depan pintu ruangan Jungkook.

"Ada apa?"

"Ada beberapa file yang harus anda tanda tangani. Besok anda memilik janji dengan kepala cabang untuk mendiskusikan perpanjangan kontrak kerja." Jungkook mengangguk dan mengambil berkas yang di serahkan Jisoo-sekretarisnya.

"Jungkook?" Terlihat Naeun berdiri di ambang pintu. "Apa aku mengganggu?" Jisoo merunduk kemudian berlalu keluar dari ruangan, meninggalkan kedua orang itu.

"Kenapa? Apa ada sesuatu yang bikin kamu nggak nyaman disini?" Naeun menggeleng.

"Em begini, bagaimana aku menjelaskannya ya." Naeun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, duduknya juga seperti orang gelisah.

"Kenapa Naeun?"

"Hari ini ada pertemuan orang tua di sekolah Nara, jadi seperti yang aku ceritain ke kamu. Aku nggak mungkin menghubungi pria brengsek itu untuk datang ke sekolah Nara kan? Jadi, kalo kamu ada waktu bisakah pergi denganku ke sekolah Nara nanti sore?"

Mine

"Hati-hati." Jungkook menuntun Taehyung keluar dari mobil. Mereka baru saja membeli camilan kesukaan Taehyung. "Kamu masuk dulu aja, aku mau ambil belanjaan kamu dulu di mobil."

Taehyung tidak bergeming, tetap berdiri memperhatikan Jungkook yang ada di garasi mengambil belanjaannya.

"Taehyung." Taehyung menoleh, mendapati janda beranak satu itu menatapnya. "Jungkook ada?"

Hell, kenapa dia selalu mencari suami orang jika datang ke rumahnya. Mencari suami orang dengan membawa kotak makan dan senyum memuakkan.

"Naeun?" Jungkook muncul di sebelah Taehyung membuat wanita sok cantik itu tersenyum lembut.

"Ini buat kamu." dia menyerahkan kotak yang dia bawa dengan tatapan lembut dan senyum manis. "Nara yang membuatnya untukmu tadi."

"Apa itu?"

"Nara membuatkan Jungkook beberapa kue kecil untuk ucapan terimakasih."

"Maksudnya?" Taehyung mengernyit dan menatap Jungkook meminta penjelasan.

"Kemarin Jungkook menemaniku ke sekolah Nara untuk acara 'Family day', Tae."

Taehyung menggertakan gigi marah melihat senyum iblis wanita di hadapannya. Dia juga bisa lihat raut gelisah di wajah Jungkook, oh apa dia takut kalau Taehyung marah?

"Wah, pasti Nara anak yang manis." Taehyung tersenyum kemudian merebut kotak makan di tangan Jungkook. "Wah lihat Kookie, kuenya sangat menggemaskan." Taehyung terkekeh sinis sambil melirik mereka berdua.

"Benarkah?" Jungkook meraih pinggangnya, mencoba menenangkan huh?

"Bisa titipkan salamku untuk Nara?" Taehyung melirik Naeun yang terdiam, kemudian mengangguk dan tersenyum manis pada Jungkook.

"Baiklah aku pamit dulu, selamat malam." Dia berlalu dan sesekali menoleh kebelakang sambil tersenyum sombong.

"Tae-"

"APA? Dasar brengsek." Taehyung berjalan mendahului, meninggalkan Jungkook.

"Baru kemarin kita baikan, sekarang kamu udah marah lagi." suara datar Jungkook semakin membuatnya marah. Apa dia tidak tau hamil itu sangat berat, emosi tidak stabil, perubahan mood yang ekstrem, badannya pegal-pegal, belum lagi mual dan tingkah suaminya ini menambah beban saja.

"Hm."

"Dengar, aku cuma nolong Naeun, Tae. Berapa kali aku harus bilang sama kamu? Aku sama sekali nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Aku cuma kasihan sama Nara dan Naeun juga. Dia cuma mau anaknya bahagia di hari pentingnya. Jadi nger-"

"Aku nggak peduli!" Jungkook bisa merasakan aura kebencian yang keluar dari Taehyung, untuk pertama kalinya dia melihat Taehyung sebenci ini dengan orang lain.

"Sayang, aku minta maaf kalo kamu nggak suka. Maaf juga kalau aku nggak ngasih tau kamu, tapi ini benar-benar nggak penting. Lagian sekalian buat latihan aku nanti jadi ayah." ditatapnya mata Taehyung dan menggenggam tangannya.

"Dan ngebiarin semua wali murid tau kalau kamu ayah Nara, suami janda gatal itu? Luar biasa sekali pemikiran suamiku ini. Hal yang menurut kamu nggak penting ini, bisa ngehancurin rumah tangga kita cepat atau lambat." sarkas Taehyung.

"Sayang, bisa kita lupain masalah ini aja? Kita baru aja baikan." bujuk Jungkook.

"Kalau kamu terus-terusan bertingkah kaya gini, jangan nyesel kalau suatu saat aku ninggalin kamu." Jungkook sedikit terkejut melihat keseriusan di kedua mata Taehyung, apalagi berkata ingin meninggalkannya. Suatu hal yang tidak akan pernah mau Jungkook bayangkan.

TBC

mine + kookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang