Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
clingg
Suara bell mengalihkan atensinya dari layar persegi panjang tipis yang tengah ia mainkan.
Angin menerpa lumayan terasa saat pintu terbuka karena akibat diluar nampak sedikit mendung.
Ttukk
ttukk
ttukk
Sepatu tinggi sang wanita yang tak lain adalah sang ibu memasuki ruangan minimalis tersebut.
Ruangan bernuansa biru laut dengan beberapa alat kesehatan, patung anatomi, brankar rumah sakit, hingga lemari berisikan obat-obatan dan alat-alat/bahan kesehatan yang masih steril dalam wadah tertata rapih disana tak lupa meja yang terdapat tag name cukup lebar bertuliskan 'Dr. Lee Felix M.Kes' dan kursi cukup berukuran sedang.
felix akui dia sendiri tidak ingin seperti ini jika tidak karna sang ibu yang menyuruhnya membuat ruang praktek disamping rumahnya maka dia tidak akan mau bersangkutan dengan hal medis, yang felix ingin adalah berkutat dengan laptop.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"masih menunggu pasien?" tanya bunda duduk di tepi brankar sudut ruangan.
"tidak"
"pulang jangan larut malam ingat nanti malam akan ada jamuan makan malam dengan keluarga hwang" ucap sang ibu turun dari tepi brankar berjalan menelusuri tiap sudut ruangan itu.
oh ayolah felix sangat malas jika harus berdebat dengan sang ibu, ia masih cukup lelah usai melayani pasien-pasien nya.
tanpa pikir panjang felix langsung bangun dari tempat duduknya merapikan buku serta stetoskop di taruh dalam paper bag.
"Felix mau kemana?"
"Toko Hewan" selain menjadi dokter umum ia juga suka berkunjung sementara di salah satu toko hewan sekedar melihat-lihat kucing atau hewan lain nya disana.
Pintu ditutup menyisakan sang ibu didalam ruangan menatap punggung anaknya menghilang dibalik pintu.
