Dia Amira

5 2 0
                                    

"Seseorang yang kuat ialah orang yang tetap teguh, meski telah hanyut dan tenggelam dalam lingkup yang tak nyata."

❤❤❤❤

  Seorang gadis remaja tengah tersenyum manis di depan kaca kamarnya, bersenandung lirih sambil menyisir rambut panjangnya yang tergerai indah. Di rasa sudah bagus, dia memoleskan bedak dan lip balm pada bibirnya agar tidak terlihat pucat.

"Nah kan, dah cantik banget, sarapan kuy." ucapnya percaya diri seraya menyambar tas yang ada di atas kasur.

Dia berjalan dari lantai 2 kamarnya, menuju ruang makan yang ada di lantai bawah.

Dia adalah Amira azura rahman, gadis cantik namun masih jauh dari kata sholehah. Dia lahir di keluarga yang paham agama. Sifatnya dulu baik dan santun, tetapi ia berubah drastis setelah naik ke SMA. Dia termasuk most wanted di sekolahnya, banyak laki-laki mengagumi akan kecantikannya. tapi juga banyak yang sinis, tak suka dan biasa saja. Mereka menilai Amira gadis yang angkuh.

"Pagi semuanya, Mira sudah datang dengan mempesona," ucapnya semangat saat sampai pada ruang makan. Kemudian duduk di samping Kakaknya.

"Assalamualaikum, Dek," tegur sang Kakak, "Eh iya," dia hanya menyengir saja.

"Nak? Kapan kamu mau berjilbab?" tanya sang Bunda lembut. Seraya memberikan beberapa potong roti yang telah diolesi selai.

Amira masih terdiam, perlahan dia melirik ke arah Ayahnya, Ayahnya hanya diam tak berkata. Sudah sering dia mendapatkan pertanyaan itu, tapi jawabannya masih sama.

"Bunda, Mira belum siap, Mira masih ingin bebas. Semua yang ada dihadapan Mira sekarang masih banyak menuntut, nanti akan ada saatnya Mira berubah, tapi nanti," ucap Mira lirih sambil memakan rotinya.

Ayah dan Bunda hanya bisa menghela nafas lelah sambil diam dan berdo'a semoga putri kecil mereka kembali berubah seperti dahulu, Mira yang sekarang sangat jauh berbeda dengan yang dulu. Entah apa alasannya,

"Mira pamit," ucapnya sambil mencium lembut tangan Bunda dan Ayahnya, kemudian baru Kakaknya. Dia pergi menjauh meninggalkan ruangan itu, dia berangkat naik mobilnya sendiri.

'Kamu boleh berubah nak, tapi jadilah baik versi dirimu sendiri,' batin sang Ayah.

***********

  Setelah memarkirkan mobilnya, Mira keluar dari mobil dan di sambut oleh 2 temannya.

"Pagi Mira," sapa Dona.

"Eh, hai pagi juga," jawabnya.

"Kamu kok makin cantik banget sih, sumpah, bagi tips dong," ucap Leli dengan memoleskan bedak pada wajahnya.

"Ck, apaan nggak ada, gue mah cuma pake bedak doang. Eh guys nanti ke mall yuk, tapi bayar sendiri-sendiri, hahaha," ucapnya.

"Oke, no problem, hahaha," ucap Dona dan Leli bersamaan dengan memeluk Mira.

Setelahnya mereka berjalan bersama menuju kelas sambil bergurau,
Di sepanjang jalan menuju kelas mereka bertiga menjadi pusat perhatian, ada yang terpesona, mencibir ada pula yang biasa saja. Baru saja mereka akan masuk ke kelas, tiba-tiba seseorang menarik lengan Mira keras.

"Eh, apa-apaan nih!?" sentak Mira.

"Eh, Kakel ngapain lo narik-narik temen gue!?" bentak Dona.

"Gue cuma mau meringatin dia! Jangan sok cantik deh jadi cewek, deket-deket sama Riko lagi, dia itu gebetan gue! Gue yang pantes jadi pacarnya." ujar Melisa, (Kakel ratu drama).

Mahira & AmiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang