Berhati bidadari

4 3 0
                                    


"Jangan menilai seseorang hanya melalui covernya. Karena cover bisa saja membohongi, tapi hati yang mencerminkan sesungguhnya."

❤❤❤❤❤

Rumah Dona🏡,

  3 gadis tengah merebahkan diri di atas karpet bulu, yang ada di dalam kamar Dona.

"Mir, jangan terima tantangan Riko. Udah batalin aja," bujuk Loli.

"Iyalah, batalin aja. Gue takut lo kenapa-napa, masalahnya ini itu balapan, pasti Riko bakal ngelakui apapun, agar lo kalah," ucap Dona.

"Nggak bisa, gue udah terlanjur ngiyain. Kalau gue batalin, pasti dia mikir gue takut sama dia, gue gak selemah itu," ucap Mira meyakinkan.

Seketika hening, seolah mereka tengah bergelut dengan pikirannya masing-masing. Detik berikutnya Mira memecahkan keheningan.

"Gue heran, padahal gue nggak pernah ngasih nomor whatsapp gue ke sembarang orang, tapi dari mana Riko dapet nomor gue? Nggak mungkin dari kalian kan?" ucap Mira.

"Nggak mungkinlah, secara kita itu nggak suka lo sama Riko, dia itu terlalu banyak masalah, iya kan Don?" ucap Loli.

"Eh, i-iya dong, mana mungkin kita kayak gitu," ucap Dona.

Mira hanya diam, entah ia harus percaya atau tidak, tapi jika ada yang berbohong dari mereka, maka hal itu akan membuat Mira lebih tak percaya lagi dengan yang namanya pertemanan.

🌝🌝🌝

  Jam menunjukkan pukul 22.00 wib. Mira dan teman-temannya baru sampai pada tempat balapan yang telah disiapkan oleh Riko dan anak buahnya. Suasananya begitu ramai, banyak laki-laki menatap Mira dan teman-temannya. Membuat Mira tak nyaman.

"Gue tau lo nggak nyaman, tapi lo harus menang," ucap Dona penuh harap.

"Gue tau itu, dan bakal gue usahain," tutur Mira pelan.

"Eh, hallo beb. Udah siap balapan sama gue? Tapi gue yakin sih, pastilah gue yang menang, nggak mau nyerah aja nih?" tanya Riko remeh.

"Gue nggak akan ngaku kalah kalau gue belum ngelakuin tantangan dari lo," ucap Mira yakin.

"Oke, kalau gitu kita mulai aja sekarang. Karena gue udah nggak sabar, lo jadi pacar gue," ucap Riko dengan tersenyum miring.

Riko dan Mira sudah menaiki motor yang anak buah Riko persiapkan, mereka terlihat begitu percaya diri. Riko menstater motor besarnya, diikuti oleh Mira. Ini kali pertama Mira keluar di malam hari, ini juga kali pertama Mira mengikuti balapan motor.

Walaupun seperti itu ia tetap optimis dan berharap semoga ia menang kali ini. Banyak laki-laki menatap kecantikannya, rambut panjangnya dicepol asal, jaket kulit hitam melekat pada tubuhnya dan celana panjang levis menutupi kaki jenjangnya. Paras yang cantik, membuat setiap orang enggan melepaskan pandangan mereka.

Suara teriakan riuh yang ada di tempat itu, mendominasi pendengaran.

Seorang mbak-mbak berbaju minim berada di depan motor Riko dan Mira, dia membawa sapu tangan merah, kemudian mulai menghitung.

1

2

3

Mulai! (teriaknya sambil melempar kain merah tersebut ke atas)

Kedua motor besar tersebut melaju melintasi jalanan sepi. Mulai dari tikungan Mira lalui dengan mulus. Ia tak boleh kalah dari Riko. Ia melaju lebih cepat, ia berhasil mendahului Riko.

Tapi di pertigaan jalan Riko berhasil mendahului Mira, Mira tak tinggal diam. Ia terus saja mengikuti Riko hingga mampu berdampingan. Riko kembali mendahului Mira dan kemudian...

Mahira & AmiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang