Bab 7

17.1K 1K 82
                                    

***

Shera memapah Kevin menuju kamar, udara di ruang tengah terlalu dingin karena hujan yang tiba-tiba turun dengan sangat deras. Tubuh Kevin masih terasa hangat membuat Shera khawatir. Shera merasa kesal dengan sikap Kevin yang sok kuat padahal tubuhnya berkata lain, padahal sudah seperti ini, namun sok-sokan tak butuh orang lain.

"Aku ambil minum dulu di ruang tengah." Ujar Shera, lalu segera bengkit menuju ruang tengah meninggalkan Kevin yang perasaannya sudah tidak karuan saat ini gara-gara memeluk Shera.

Rasa nyaman yang Kevin terima saat memeluk Shera membuat jantung pria itu berdetak tak karuan, Kevin sangat sadar jika hal itu adalah salah, Shera adalah keponakan Selena mantan istrinya, dan tak sepantasnya ia merasakan perasaan itu terhadap Shera.

"Minum dulu, aku gosok pakai minyak angin dulu perutnya." Shera menyodorkan segelas minuman yang tadi ia buat kepada Kevin, lalu setelah itu tanpa sadar ia juga turut meminumnya karena haus.

"I-itu bekas saya, kenapa kamu minum?" Tanya Kevin dengan nada gugup.

"Hm? Kenapa? Aku haus, minta dikit." Jawab Shera tanpa dosa, padahal Kevin benar-benar salah tingkah gara-gara ulah asal Shera.
Setelah meletakkan gelas diatas laci, Shera lantas membuka laci Kevin dan mengambil botol minyak angin disana, ia ingat kemarin ia menaruh botol tersebut di dalam laci.
Meskipun menyentuh perut Kevin membuat jantung Shera berdebar-debar karena bentuknya yang liat dan kotak-kotak, namun Shera rupanya malah semakin suka menyentuhnya lagi.

"Udah tua, tapi badannya masih bagus begini, Tante Elen matanya rabun kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah tua, tapi badannya masih bagus begini, Tante Elen matanya rabun kali." Gumam Shera tanpa sadar membuat kedua mata Kevin memicing.

"Kamu bilang apa barusan?" Tanya Kevin membuat Shera langsung menatap pria tampan itu.

"Bilang apa? Nggak bilang apa-apa tuh." Balas Shera dengan cengiran polos tanpa dosa.

"Sudah!" Kevin segera menyingkirkan tangan Shera yang meraba-raba perutnya, membuat Kevin panas dingin dibuatnya.

"Belum selesai, dadanya belum, biar hangat." Ujar Shera, tangannya mulai meraba dada Kevin yang bidang dan... Tungguh! Kenapa Shera tiba-tiba saja merasa ada yang aneh dengan tubuhnya? Bukan hanya Shera, tapi juga Kevin.

Entah kenapa Kevin tiba-tiba jadi merasa tegang, bukan tubuhnya, melainkan miliknya.

"She-shera..." Suara Kevin bahkan sampai tersendat karena menahan gairah yang tiba-tiba memuncak tanpa sebab yang jelas.

"O-om juga?" Shera menatap Kevin dengan tajam, begitu pula sebaliknya, namun perlahan tatapan keduanya berubah menjadi tatapan yang saling menginginkan. Nafas Shera sudah tak terkendali, seluruh tubuhnya terasa gatal dan panas, apalagi melihat perut Kevin membuat nafsu Shera sudah tak bisa ia kendalikan lagi.

"Enggak Shera, kamu keponakan saya." Kevin masih saja berusaha untuk menahannya, ia tak mungkin melakukannya dengan Shera meskipun dalam kondisi terdesak seperti ini.

Naughty Baby Girl ( Pindah Ke Innovel Dreame )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang