Halo! Salam kenal semuanya, aku Keisha!
And now, aku mau kenalin salah satu karya aku, Dalliance.Dalliance ini adalah cerita pendek remaja, dimana cerpen ini mengisahkan beberapa masalah yang dihadapi para remaja, cerita romansa, dan juga sedikit jokes dari para tokoh-tokohnya.
Aku berencana untuk menulis Dalliance ini nantinya dalam versi novel. Ditunggu ya!Untuk dapet gambaran tentang novel Dalliance nanti, aku akhirnya memutuskan untuk publish cerita pendek Dalliance di Wattpad!
Btw, sedikit informasi cerpen Dalliance ini alurnya maju mundur, so read it carefully ya! Happy reading and enjoy <3
***
Megan yang sedang mengutak-atik laptopnya dikejutkan dengan suara benda yang diletakkan secara brutal di atas mejanya. "Eh ayam-ayam kaget! BISA GA SIH, GAUSAH BRUTAL GITU?!" bentak Megan. Ia menoleh kepada sang pelaku yang justru sedang tersenyum lebar tanpa rasa bersalah, "Ngga bisa hehehe!" Megan mendengus kesal.
"Kak, lo kenapa dari kemarin ngekorin gue mulu sih?" tanya Megan kepada Jayden yang saat ini sedang duduk disebelahnya sembari mengeluarkan sebungkus makanan. "Lo belum makan dari pagi kan? Muka lo tuh udah pucat banget. Produktif boleh Meg, tapi jangan sampe lupa sarapan. Nih!" Bukannya menjawab pertanyaan Megan, Jayden malah menyodorkan sebungkus siomay, makanan favorit Megan. "Ini buat gue, kak?" tanya Megan bingung. "Ngga, buat barongsai di depan rumah lo." Yang sontak membuat raut wajah Megan cemberut. Hal itu mengundang tawa dari Jayden, "Jangan cemberut gitu, soalnya bukannya jadi imut, lo malah mirip ikan koi. Nih makan!"
"Nanti lo mau ke store lo buat ngeluarin desain baru kan? Gue anter aja ya kalo lo mau, sekalian fotokopi buku catetan Ares, kemarin katanya pas lo sakit ketinggalan catetan OSN ya?" tutur Jayden. "Boleh kak, Kak Maraka juga lagi sibuk katanya ngga bisa anter gue, tapi gue gaenak ngerepotin banget, mau gue traktir ngga?" balas Megan, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ngga usah, cukup besok lusa temenin gue main basket, tapi lo juga harus ikut main basketnya sekalian olahraga, lo kan jarang olahraga! Udah dimakan dulu tuh siomay lo." ujar Jayden. Megan hanya terdiam, kembali menyantap siomay di hadapannya.
"Kak, tolong jangan terlalu perhatian, gue takut salah artiin perhatian lo." batin Megan dalam hatinya.
***
"Sialan, bisa-bisanya sepatu gue dicuri orang." gerutu Megan. "Ya salah gue juga sih lepas sepatu, tapi kan.."
"AW AW AW PANAS BANGET!" Megan menjerit usai kakinya menginjak aspal yang tingkat kepanasannya sangat tidak manusiawi. Megan kembali berjalan lagi sembari menunduk, memastikan ia tidak menginjak kotoran hewan. Sesaat kemudian, ia mendengar derap langkah seseorang yang mendekat dengan kecepatan yang sangat kencang. Sepersekian detik kemudian, netranya menemukan sepasang sepatu berwarna hitam yang diletakkan tepat di depan kakinya.
Megan sontak mengangkat kepalanya dan dilihatnya seorang laki-laki yang kini sedang menatap Megan lamat-lamat. Selama beberapa detik, pandangan mereka bertemu. Hingga akhirnya, Megan memutuskan untuk mengalihkan pandangannya ke arah sepatu itu demi kesehatan jantung dan hatinya.
"Pake Meg, balik ke kelas. Jangan sampe telat ya."
Melihat gadis dihadapannya hanya menganga kebingungan, berusaha mencerna apa yang terlihat di hadapannya. Lelaki di hadapannya kemudian mendekat, lantas berjongkok, meraih kedua sepatu itu. Tanpa aba-aba, oknum bernama Ares Aldevaro itu memakaikan sepasang sepatu itu di kaki Megan. Selama Ares memasang sepatunya, Megan menahan napasnya berusaha untuk menutupi kegugupannya. Membuat Megan tidak sanggup mengontrol detak jantungnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalliance : I Love You But I'm Letting Go (COMPLETE - CERPEN)
RomanceDulu, aku berpikir kalau saja aku diperhadapkan dengan love at first sight atau cinta yang bermula dari tidak adanya perasaan menjadi ada seiring waktu, mana yang harus kupilih? Sekarang, setelah merasakan keduanya. Aku sadar bahwa jawaban dari pe...