Hujan

27 1 1
                                    

Hii boo apa kabar??

Hari ini kita bertemu lagi setelah 7 tahun silam. Kau masih sama boo seperti kali pertama aku melihat mu hari itu.

Aku masih tak percaya bahwa kau, hari ini, berdiri tepat di hadapan ku.

"Boo aku gak kuat ini seperti mimpi tapi ini nyata."

Kaki ku terus bergetar, tangan ku tak henti merasakan dingin karena nervous.

"Boo rasanya aku ingin menghambur
kepelukan mu saat itu jugaa tapi aku tak bisa, rasanya ada benteng yang terlalu tinggi untuk perasaan ini"

Boo kau sangat dekat bagi ku, kau tak pernah jauh dari sini, percayalah kau hidup di sini Boo, andai kau tau andai kau melihat bagaimana aku menggambarkan mu se istimewa ini Boo.

Aku menyukaimu, sangat.
Hal yang aku benci mengapa aku harus mencintaimu sedalam ini padahal aku tau, kau ada tapi kau tak pernah tau bahwa kau ada di sini, dan hidup di dalamnya.

Sepatumu basah terkena hujan yang setengah deras, kau seperti gugup tapi nyatanya kau tetap tampan. Haha aku menyukaimu Boo, caramu melepaskan sepatu saja aku menyukainya.

Kau bertemu dengan ibu ku, nenek ku, kakek ku, tante ku, adik ku. Kau hebat boo.

Cara mu berjalan, duduk dan ahhh aku menyukainya.

Rasanya aku terus membeku karena tak percaya kau ada di sini sekarang. Ya Tuhan, apa ini dia, dia yang duduk di sampingku, menguncir rambut brokoli nya yang sedikit gondrong.

Pertanyaan pertama untuk membuka obrolan itu, sedikit Canggung namun aku tetap menyukainya.

"Apa kabar Renjana? "

"Aku selalu baik ketika melihatmu Raka" Ahh kata hati ku bukan mulut ku.

"Baik kamu bagaimana Raka? "
"Seperti yang kau lihat"
"Bagaimana kuliah mu sekarang? Sulitkah? "
"Lumayan tapi aku menyukainya"
"Apa prodi mu? " Tanyaku
"Agro teknologi, emm kau tetap seperti anak kecil yaa? " Ia bertanya sekaligus membenarkan anak rambut yang keluar dari selah pasmina ku. Aku yang di perhatikan bak seorang kekasih nya sangat tersipu, aku menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. "Aku rindu sentuhan itu Ka" Batin ku.

Ini cerita pertama untuk mu Raka, brokoli ku, my boo. Percayalah aku menulis nya dengan berderai air mata. Aku mencintaimu Raka.

-Renjana












Terimakasih sudah membaca ceritanya. Jangan lupa tinggal kan jejak ya teman-teman🥦🍅🐮

3.3.22Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang