Pagi itu, seperti biasa Lee Su Hyeok mengelilingi tenda-tenda darurat di pengungsian, sekedar bertemu dan berbincang sejenak dengan teman-teman survivornya dari SMA Hyosan. Selain melakukan hal itu untuk dirinya, ia sekaligus ingin juga mewakili Choi Namra menjalankan tugas sebagai ketua kelas yang peduli terhadap teman-temannya. Ya, Su Hyeok yakin, andai Namra bersama mereka di hunian sementara itu, pasti gadis itu akan melakukannya meski tentu dengan cara yang lebih cool dari dirinya.
Setelah militer memusatkan para warga kota yang selamat dari gigitan zombie di satu kamp pengungsian dengan ketat, alur keluar masuk warga sangat ketat dilakukan, terlebih setelah beberapa kali militer kecolongan karena ada zombie berimun tinggi atapun zombie immortal yang berhasil kesana dan membuat kekacauan bahkan memakan korban.
"Suteka, apa kamu sudah mendengar soal semacam vaksin yang dikembangkan ilmuwan untuk mereka yang terinfeksi?" Tanya Daesu sambil menghabiskan snack di tangannya memanggil Su Hyeok dengan julukan di kelasnya dulu.
"He em (iya)," jawab Su Hyeok singkat sambil mengangguk-anggukan kepalanya pelan.Keduanya sedang berjemur di rerumputan yang ada disana. Su Hyeok terlihat berbaring menatap langit yang tampak cerah hari itu.
"Itu artinya ketua kelas punya peluang untuk sembuh dari infeksi. Bukankah begitu?"
"He em (iya)," lagi-lagi Su Hyeok hanya menjawab singkat, membuat Daesu menoleh penasaran kearahnya.
"Sejak terakhir Ketua Kelas membuat api unggun waktu itu, kita tidak pernah mendengar kabar darinya lagi. Bahkan On Jo dan Ha Ri Noona sempet punya ide bagaimana kalau kita gantian yang menyalakan api unggun biar Ketua Kelas mau datang".
Tak ada tanggapan dari Su Hyeok membuat Daesu heran.
"Yaaa, Suteka, kamu kenapa?"
Su Hyeok hanya menggelengkan kepalanya."Apa kamu merindukan Ketua Kelas?"
tanya Daesu. Su Hyeok akhirnya melirik ke arah Daesu, diam sejenak lalu menganggukkan kepala."Aku juga sudah dengar dari On Jo soal rencana itu, tapi aku pikir itu bukan ide yang bagus dilakukan saat-saat ini. Dari info yang aku peroleh dari tentara yang berjaga, SMA kita jadi tempat yang rawan serangan zombie immortal yang masih berkeliaran di luar sana. Kabarnya mereka lebih brutal dan kejam dibandingkan zombie biasa...".
Kalimat Su Hyeok terhenti, ia menarik nafas dalam-dalam. Rasa khawatirnya tentang Namra kembali menyerang pikirannya.
"Namra-ya, bagaimana kabar kamu sekarang? Kamu ada dimana? Apa kamu baik-baik saja? Aku benar-benar bodoh dan tidak berguna karena gagal melindungi kamu saat itu... .
Namra-ya, bogo shipo ... (aku rindu). Apa kamu juga rindu?" Batin Su Hyeok.
"Yaaaa... Suteka.. apa kamu baik-baik saja?" Suara Daesu yang makin nyaring itu menyadarkan Su Hyeok. Laki-laki itu duduk menyejajari Daesu dan merangkul satu-satunya teman sekolah laki-lakinya yang ada di kamp pengungsian.
"Daesu-ya, apapun situasinya, kita harus berjuang agar baik-baik saja. Tolong bantu jaga yang lain disini ya karena aku harus menemukan Ketua Kelas dan memastikan bahwa dia baik-baik saja"."Kamu bercanda, Suteka? Itu tindakan yang berbahaya dengan kondisi di luar sana saat ini. Teman-teman yang lain pasti sependapat denganku."
Su Hyeok tersenyum, "Aku serius, aku harus pergi dan menemukan Ketua Kelas".
Su Hyeok pun berdiri, "Aku akan berusaha untuk menjaga diriku baik-baik. Nanti kalau aku sudah berhasil menemukan Ketua Kelas dan situasi memungkinkan, ayo kita membuat api unggun dan berkumpul berbincang bersama seperti dulu sambil mengenang masa lalu dan teman-teman kita". Su Hyeok mengulurkan tangannya pada Daesu dibalas jabatan tangan dari Daesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY - I Stand by You, You Stand by Me
RandomHanya sebuah alur lanjutan imajinasi bebas/lepas/random dari kisah Suhyeok Namra (tokoh/peran dan kisahnya di All of Us are Dead the series yang terlalu meninggalkan kesan di penulis ala-ala ini). Sekedar menuang imajinasi yang terus bergulir tentan...