Su Hyeok terbangun saat ada tangan kecil menepuk-nepuk badannya. Kim Minguk terlihat sedang asyik menjejer mobil-mobilannya di dekat Su Hyeok.
"Minguk-ie,.. kamu sudah bangun?" tanyanya sambil melihati sekitar mencari keberadaan Namra.
"Apa kamu melihat Namra noona, Minguk-ie?" tanya Su Hyeok dibalas dengan gelengan kepala anak kecil itu. Hubungan kedua laki-laki besar dan kecil itu mulai akrab, terlebih ketika anak itu tahu Su Hyeok juga terpisah dari Oemma-nya.
Di sisi lain, Su Hyeok masih saja diliputi khawatir saat Namra tidak ada di sisinya. Meski gadis itu sudah beberapa kali meyakinkan Su Hyeok, tapi perasaan cemas itu tetap saja dirasakan Su Hyeok seolah masih tertanam di pikirannya bahwa dirinya gagal melindungi Namra dari virus zombie sehingga gadis itu memutuskan pergi untuk melindungi dia dan teman-temannya."Su Hyeok Hyung, kapan kita mencari Minguk-ie oemma?"
Su Hyeok tersenyum, memberanikan mengusap rambut Minguk meski agak kagok. "Nanti.. kita tanya Namra Noona dulu ya," jawabnya ragu. Jujur, laki-laki itu memang jarang bergaul akrab dengan anak kecil."Hyung tidak mencari oemma-nya juga?" Tanya Minguk lagi dengan tatapan polosnya.
Su Hyeok terdiam.
"Hyung ... ... Hyungie Oemma sudah pergi jauh dan sepertinya tidak akan kembali, Minguk-ie"."Kenapa begitu? Jadi Hyung tidak bisa menemui Oemma-nya lagi? Apa Minguk-ie juga sama, tidak bisa bertemu dengan Oemma lagi?" tanya anak kecil itu. Laki-laki kecil itu terlihat menghentikan kegiatan bermainnya. Tak lama Su Hyeok mendengar isak tangis Minguk menyebut "Oemma" lagi berulang-ulang, membuat Su Hyeok agak panik dan merasa bersalah
"Minguk-ie...," panggil Su Hyeok sambil mengusap lembut kepala anak kecil itu, "Uljimaa... (ind: jangan menangis)...".Anak kecil itu masih menangis ketika pintu dibuka dengan pelan.
"Namra-ya...".
"Su Hyeok-a, kenapa Minguk-ie menangis?" tanya Namra melihat situasi di hadapannya.
Su Hyeok terlihat merasa bersalah.
Namra menghampiri Minguk.
"Kenapa, Minguk-ie?" tanyanya sambil mengusap lembut pipi anak itu. Tak ada jawaban baik dari laki-laki besar maupun laki-laki kecil di ruangan itu, membuat Namra heran. Tiba-tiba Minguk berdiri dan langsung memeluk Namra."Ada apa, Minguk-ie?" tanya Namra lagi sambil balas memeluk laki-laki kecil itu sementara tatapan bertanya ia arahkan ke Su Hyeok.
"Sepertinya aku salah bicara tentang bahasan Oemma, Namra-ya," jawab Su Hyeok lalu bergegas menundukkan kepalanya.
"Su Hyeok Hyung bilang dia tidak bisa bertemu lagi dengan Oemma-nya, Noona. Apa itu artinya Minguk-ie juga sama?" ucap anak kecil itu dengan polos di tengah isakannya.
Gadis itu tampak memikirkan jawaban yang tepat, dia baru tahu sepertinya Minguk salah mengerti dengan ucapan Su Hyeok.
"Uljima, Minguk-ie, kalau kondisinya sudah memungkinkan nanti kita cari Minguk-ie Oemma sama-sama ya. Mingukie harus tetap jadi anak yang kuat agar bisa mencari Oemma. Oke?" jelas Namra dibalas anggukan pelan Minguk. "Jangan menangis lagi, Noona buatkan susu dulu buat Minguk-ie ya".
Minguk lagi-lagi mengangguk, sambil mengusap sisa air matanya. Sementara itu, Su Hyeok diam di tempatnya, memerhatikan percakapan keduanya.Namra bangkit, hendak menuju dapur ketika tanpa diduga Minguk malah mengikutinya. Sepertinya anak kecil itu masih terbawa perasaan, memilih menjaga jarak dengan Su Hyeok.
Namra melihat ke arah Su Hyeok lalu tersenyum sambil sejenak menepuk-nepuk pelan bahu laki-laki itu, seolah tahu yang dirasakan oleh Su Hyeok tentang Minguk sekaligus berusaha menyemangatinya. Su Hyeok balik tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY - I Stand by You, You Stand by Me
AcakHanya sebuah alur lanjutan imajinasi bebas/lepas/random dari kisah Suhyeok Namra (tokoh/peran dan kisahnya di All of Us are Dead the series yang terlalu meninggalkan kesan di penulis ala-ala ini). Sekedar menuang imajinasi yang terus bergulir tentan...