The Birth Of Hiakinthos

47 9 2
                                    

Beauty, Love And Death

.

.

.

The Legend Of Apollo And Hiakinthos

.

.

.

Cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak bermaksud mengubah sejarah manapun, aku hanya meminjam karakter orangnya, karna mereka tetap milik mereka sendiri

.

.

.

BL Story

Haehyuk Super Junior
.

.

.

Sinar mentari hangat menerpa wajah seorang anak yang tampan dan manis,  Hyukjae lantas bangun dan tersenyum seakan menyapa dunia dengan lucunya,  dia turun dari tempat tidurnya dan segera mencuci wajahnya di pinggiran sungai,  sekarang umurnya sudah 5 tahun,  membuat dia menjadi lebih mandiri lagi untuk memulai aktivitas

Hyukjae mendekati perapian yang selalu dia nyalakan, apapun musimnya perapian itu wajib untuk berkorbar karna disitulah sang dewi menetap,  dia mendekati perapian itu dan mulai berbicara

"Hesya..." panggilnya lirih

"Hesya..."

" Hesyaaa! "

Tetapi tetap saja sosok yang ditunggunya tidak muncul juga,  maka dia mencoba cara lain,  Hyukjae menutup kedua bola matanya yang seindah langit malam dan menyatukan kedua tangannya didada

"Dewi Hestia yang baik,  tolong dengarkan doa hyuk,  muncullah dihadapan hyuk,  hyuk membutuhkan dan merindukan mu"

Hyukjae terus merapalkan berbagai doa dengan setulus hati,  berharap udara hangat menerpa wajahnya dan menunggu keajaiban itu datang lagi,  tetapi sudah lama dia menunggu,  sang dewi tidak menunjukkan diri juga,  Hyukjae begitu sedih dan menunduk,  ini cara terakhir yang bisa dilakukannya

Perlahan Hyukjae mendekatkan jari telunjuknya yang mungil ke api itu,  hingga api itu membakar sedikit jarinya,  Hyukjae segera menarik diri dan meniup jarinya, kembali dipandangi perapian itu,  tetapi seseorang yang ditunggu enggan untuk muncul,  akhirnya Hyukjae menyerah dan mulai keluar untuk memulai harinya.

Hyukjae turun dari bukit tempatnya tinggal ditemani oleh anjingnya yang bernama Filos,  dia memasuki sebuah desa yang sedang sibuk dengan aktivitas paginya,  semua orang di desa itu menyapa Hyukjae dengan ramah,  mereka tanpa sungkan memberikan barang dagangan mereka untuk Hyukjae kecil yang kelaparan,  tentu anak itu menerimanya dengan senang hati,  menebarkan senyum dan tawa yang entah bagaimana selalu menghangatkan suasana desa itu.

"Pagi bibi,  apa ada yang bisa Hyuk bantu? "

"ooh bayikuu,  tidak sayang,  pergilah bermain dengan yang lain,  ini susu untukmu, kau harus tumbuh dengan baik"

Beauty, Love, And DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang