Beauty, Love, And Death

Blue Eyes of Apollo

Beauty, Love And Death

.

.

.

The Legend Of Apollo And Hiakinthos

.

.

.

Cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak bermaksud mengubah sejarah manapun, aku hanya meminjam karakter orangnya, karna mereka tetap milik mereka sendiri

.

.

.

BL Story

Haehyuk Super Junior
.

.

.

Seorang pria dengan kulit putih bersinar dan rambut ikal hitam legamnya seakan menghipnotis siapapun yang melihatnya, dengan anggun tetapi juga gagah Hiakinthos berjalan dengan tegas menuju ruangan dimana ayahnya berada

Sesampainya di depan ruangan sang ayah, Hiakinthos tidak langsung masuk, melainkan terdiam di depan pintu untuk memberi salam pada penjaga yang bertugas, dari tempatnya berdiri sayup-sayup dia mendengar perdebatan kakak tertuanya dengan sang ayah, mereka saling berteriak dan tidak ada yang mau mengalah, membuat Hiakinthos enggan untuk memasuki ruangan ayahnya

" Kenapa dia mendapatkan posisi begitu penting?! dia hanya seorang anak dari jalang yang ayah ambil dari jalanan!!! "

" Dia pantas mendapatkannya! dia pandai bertarung, dia juga pandai di bidang politik, dia akan sangat menguntungkanmu jika dia menjadi tangan kananmu! "

" Tapi latar belakangnya tidak pantas menyandang gelar panglima ayah! bagaimana tanggapan para bangsawan yang lain? rakyat? dan kerajaan lain? bagaimana tanggapan mereka saat tau bahwa panglima perang kerajaan Lacedaemonia adalah putra dari seorang jalang?! "

" Jangan kau berani menghinanya dihadapanku! dia putraku! lagipula rakyat lebih memihaknya ketimbang dirimu! seharusnya dia yang menjadi Raja jika saja dia putra yang sah!"

Setelah itu tidak ada lagi suara yang menggema, hanya keheningan yang membuat Hiakinthos semakin terdiam bagaikan patung pahat yang tidak bisa menggerakkan tubuhnya sendiri

" Apakah kau tidak menyadari? rakyat menghormatimu hanya karna kau seorang Putra mahkota? sedangkan Hyukjae, Rakyat menghormatinya karna mereka mencintainya, inilah yang tidak bisa kau kalahkan darinya, kau harus bersekutu dengannya Tindareus, dan ini adalah perintah Rajamu"

Suara Raja mengalun dengan lembutnya, tetapi semua kata yang dia keluarkan bagaikan sebilah pedang yang menghunus kedua pangeran secara bersamaan, menciptakan keheningan yang cukup lama hingga Hiakinthos bisa menyiapkan dirinya dan masuk ke ruangan sang Raja

" Prinkipas Hiakinthos memasuki ruangan raja " suara penjaga menggema diseluruh ruangan menyadarkan ayah dan anak yang saling menatap dengan tajam itu kembali ke kesadaran mereka

" Salam yang mulia Raja, saya Prinkipas Hiakinthos Hyukjae menghadap kepada yang mulia" Hyukjae menunduk dengan sopan kepada sang ayah, tidak lupa dia juga memberikan hormat kepada Tindareus Leeteuk yang tentu saja tidak akan di balas oleh sang kakak