Hanya sedikit keluh,
akhir-akhir ini banyak problematika yang menurut saya sudah terlalu larut untuk dimaklumi. Yang tadinya larangan sekarang malah dijadikan normalisasi kehidupan.Saya paham akan stigma yang menyangkut bahwa untuk menjadi dewasa kamu harus merasakan pahitnya proses. Saya mengalaminya, saya akui itu sangat menyebalkan, bahkan saya hampir putus asa dan enggan mengakui diri bahwa saya sudah dewasa.
Kata orang, rumah adalah tempat terindah dan nyaman. Namun bagi saya, rumah adalah penjara. Setiap orang punya alasan mengapa mereka tidak sependapat, begitupun dengan saya. Saya tidak menyetujui bahwa rumah adalah tempat paling nyaman. Untuk saat ini yang paling nyaman adalah keluar dari rumah dan menikmati hari dengan teman. Saya tau, bukan saatnya lagi bermain-main. Tapi saya lebih menyukai itu. Dengan mereka saya selalu lupa akan masalah yang selalu menghantui, meski demikian setiap malam akan kembali teringat.Fokus beribadah, semangat dan jalani alur. Harus kuat dan jangan lemah. Tapi saya manusia bukan malaikat yang kadang khilaf sempat pasrah ingin lari dan enggan kembali, saya lelah.
Memang benar, tidak semua yang dekat selalu menghangatkan.
maaf sudah mengeluh, semoga kamu yang membaca ini selalu bahagia kapanpun itu, jadilah berani untuk selalu mengatakan hal yang benar.