Waktu menunjukkan hari sudah mulai larut. Ketujuh pria yang baru saja turun dari taksi yang berbeda langsung berjalan menuju sebuah rumah yang menjadi tujuan mereka.
"Wah! Jinjja?! Ini rumah baru kita, hyung?" Ucap seorang pria dengan mata besarnya.
"Iya kau benar Jungkook. Bagaimana menurut kalian?" Ucap Seokjin bangga.
"Wah daebak!!! Rumah ini lebih besar dari rumah lama kita!" Seru Hoseok menanggapi.
"Kau benar hyung!" Sahut Taehyung semangat.
"Tentu saja! Ayo berikan selamat pada hyung, ini ada karena kerja keras hyung tau!"
Lima pria yang berada di samping kanan Seokjin langsung berteriak heboh dan bergantian mengucapkan selamat pada Seokjin.
"Ya! Bisa tidak bersikap sesuai umur kalian?" Ketus pria yang berada di sebelah kiri Seokjin. Satu-satunya pria yang tidak ikut bersorak seperti yang lain. Siapa lagi kalau bukan Yoongi.
"Hyung, ayo ucapkan selamat pada Seokjin hyung!" Ucap Jimin.
"Untuk apa? Bukankah rumah ini diberikan oleh rumah sakit tempatnya akan bekerja karena Seokjin hyung mau berpindah tugas ke sini? Lalu untuk apa mengucapkan selamat?" Ucap Yoongi enteng.
"Ya! Yoongi kau ini! Suka sekali mematahkan semangat orang lain." Keluh Seokjin tak terima.
"Aku hanya berbicara soal realita, hyung." Jawab Yoongi.
"Yoongi hyung kan memang selalu begitu." Sahut Namjoon sedikit sinis.
"Ah tidak apa-apa hyung, aku akan tetap mengucapkan selamat dan terimakasih atas kerja kerasmu. Berkat dirimu, aku, Taehyung, dan Jungkook jadi tidak terlalu lelah pergi ke kampus karena perjalanan." Ucap Jimin tersenyum manis.
"Benar hyung! Rumah ini dekat dengan kampus kami!" Sahut Taehyung.
Jimin, Taehyung, dan Jungkook adalah mahasiswa dari Seoul National University. Selama ini, mereka harus menempuh perjalanan panjang dari Daegu, rumah lama mereka, sampai ke Seoul setiap harinya.
Seokjin tersenyum, lalu beralih menatap rumah yang akan ia tinggali bersama keenam adiknya. Benar kata Yoongi, rumah itu adalah pemberian dari rumah sakit tempat Seokjin akan bekerja. Ya walaupun rumah itu tidak terlalu besar dan tidak mewah. Tapi Seokjin rasa itu cukup.
"Maaf karena hyung hanya bisa memberikan kalian ini. Rumah ini memang tidak terlalu besar dan mewah. Hyung berjanji, hyung akan bekerja lebih keras lagi untuk membeli rumah yang besar untuk kita semua." Ucap Seokjin tersenyum memandang adik-adiknya bergantian.
"Kau bicara apa hyung? Ini sudah lebih dari cukup untuk kami." Jawab Hoseok menepuk pundak Seokjin.
"Benar hyung, rumah ini lebih besar daripada rumah kita yang lama. Jadi kita tidak akan berdesak-desakan saat tidur. Rumah ini memiliki kamar yang cukup kan?" Sambung Jungkook tersenyum menampilkan deretan giginya.
Seokjin mengangguk. "Tentu saja!"
"Terimakasih, hyung." Ucap Taehyung berganti menepuk pundak Seokjin.
"Aku juga ingin mengucapkan terimakasih, hyung." Sambung Namjoon.
"Ayo kita mulai semuanya kembali. Memulai kehidupan baru kita di sini, di Seoul. Bersama-sama." Ucap Jimin yang dilanjutkan anggukan dari yang lainnya.
"Yoongi hyung! Ayo ucapkan terimakasih pada Seokjin hyung." Ucap Taehyung menyenggol lengan Yoongi yang sejak tadi melamun.
"Ya ya aku akan mengucapkan terimakasih kepada pemilik rumah sakit itu nanti. Sekarang ayo bagi kamar, aku ingin cepat tidur." Ucap Yoongi berjalan masuk lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Set Me Free || Min Yoongi
Fanfiction"Dunia ini terlalu jahat untuk aku bisa bebas." Dia yang permintaannya selalu terpenuhi karena sudah terlalu banyak merasakan sakit, maka saat ia hanya minta kebebasan, semesta juga menurutinya. - °•Just fiction!!!! - harap bijak dalam membaca.