Suasana hening. Hanya terdengar suara pantulan bola yang dimainkan tidak santai. Dan hembusan angin yang sesekali mengusap rambut seorang pria yang kelihatannya sedang kalut. Permainannya sangat terkesan kasar dan tergesa, seakan mewakilkan perasaan serta pikirannya yang gelisah dan tidak bisa diam.
Keringat sudah mengalir deras melalui pelipisnya. Pria berkulit putih pucat itu membuang napasnya kasar lalu melemparkan bola yang ada di tangannya menuju ring. Tapi nihil, bola itu membentur tiang dan memantul cepat kembali ke arahnya. Ia terdiam sejenak, menatap bola yang sudah kembali ke tangannya dalam diam. Sesaat berikutnya ia kembali memulai permainannya. Seakan menyalurkan emosinya, bola itu masuk tepat ke dalam ring dengan keras.
Tetapi ia mendadak menghentikan permainannya saat tiba-tiba seseorang berjalan ke arahnya. Ia menatap orang itu dengan tatapan heran.
"Hyung! Permainanmu sangat payah dan tidak santai. Apa kau baik-baik saja?" Tanya orang itu.
"Tae? Sejak kapan kau di situ?" Bukannya menjawab, Yoongi malah balik bertanya.
"Sejak hyung bermain. Kau bermain tidak seperti biasanya, hyung. Apa ada masalah?"
"Apa kau tidak pergi kuliah?" Lagi-lagi Yoongi tidak mengindahkan pertanyaan Taehyung.
"Aku dapat kelas siang, hyung. Kau belum menjawab pertanyaanku, apa kau baik-baik saja eoh?"
"Semuanya baik Taehyung-ah. Aku hanya sedikit tidak serius bermainnya." Alibi Yoongi.
"Kau berbohong hyung, tidak serius pun, permainan seorang Min Yoongi tidak akan se brutal itu. Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Taehyung tak menyerah.
Yoongi menghela napas, dia lupa di hadapannya ini adalah Taehyung. Yoongi tidak akan bisa berbohong. Bagaimanapun Taehyung hafal benar sifat kakaknya yang satu itu. Menurutnya, Yoongi sangat payah dalam hal berbohong.
"Apa yang kau pikirkan tentang aku, Taehyung-ah?" Tanya Yoongi tiba-tiba membuat Taehyung mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Hah? Apa maksudmu hyung?"
"Ah tidak! maksudku, apa pendapatmu tentang Namjoon dan Hoseok yang mendapatkan pekerjaan? Sedangkan aku tidak melakukan apapun?" Ucap Yoongi akhirnya mengeluarkan isi kepalanya.
"Aku tidak terlalu memikirkannya hyung, lagipula Namjoon hyung dan Hoseok hyung memang ahli di bidang itu, jadi tidak heran jika mereka cepat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka." Jawab Taehyung apa adanya.
"Jadi maksudmu aku tidak punya keahlian?"
"Tidak! Tidak seperti itu maksudku hyung. Hanya saja jalan hidup seseorang berbeda beda kan? Lagipula apapun yang kau lakukan, kau tetap keren di mataku. Kau tetap hyungku yang paling keren." Ucap Taehyung berusaha menghibur Yoongi.
Taehyung paham betul apa yang tengah Yoongi rasakan saat ini.
"Apa menurutmu begitu?"
"Tentu saja! Kau juga pasti akan segera mendapatkan pekerjaan, hyung."
"Aku hanya merasa tidak berguna sebagai adik dan sebagai kakak." Ujar Yoongi lirih.
"Tidak hyung! Tolong buang jauh jauh pikiran itu. Kau sangat berpengaruh untukku, untuk kami. Jangan khawatir hyung, percayalah bahwa semuanya akan baik-baik saja." Sahut Taehyung meyakinkan.
"Menurutmu apa yang bisa aku lakukan?"
"Apa hyung benar-benar ingin mencari pekerjaan?" Yoongi mengangguk.
"Aku rasa ada banyak lowongan pekerjaan di luar sana, tapi jangan terlalu dipikirkan hyung, jangan terburu buru."
"Baiklah." Setelah mengatakan itu, Yoongi malah beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Set Me Free || Min Yoongi
Fanfiction"Dunia ini terlalu jahat untuk aku bisa bebas." Dia yang permintaannya selalu terpenuhi karena sudah terlalu banyak merasakan sakit, maka saat ia hanya minta kebebasan, semesta juga menurutinya. - °•Just fiction!!!! - harap bijak dalam membaca.