..
.
.
.
Djogja, 1975
Pagi hari di kediaman bapak Soetedjo . Terasa sekali kedamaian di dalam, ada para pembantu yang sedang berkerja .
Namun yang menjadi ciri khas bukanlah hal tersebut. Tetapi badan tegap yang berdiri di depan gerbang setiap paginya.
Entah apa yang membuat putra sulung dari rumah tersebut selalu berdiri di depan gerbang setiap paginya.
"Raden, kata Bapak keluarga Inggris mau datang berkunjung"
Ucap salah satu Pembantu.
"Sebentar lagi saya masuk kedalam, minta tolong ke mbok buat siapin baju"
Suara serak + berat nya membuat hati ini hampir rapuh.
Raden melangkahkan kaki nya masuk ke dalam, setiap langkah nya terlihat gagah. Pertanda bahwa dia benar benar siap untuk menghadapi ini semua.
Raden membuka kamarnya, ia memandangi seluruh ruangan tersebut.
Pikirannya saat itu, hari ini hari terakhir dia berada di kamar tersebut. Karena peraturan Ayah nya jika dari salah satu anak nya ada yang menikah, harus pindah ke kamar utama.
Raden menghampiri meja yang penuh buku. Tangan gagah nya mengangkat satu persatu buku itu ke dalam kardus.
Ia keluar dari kamar sambil membawa kardus kardus, pergi melangkah ke arah kamar utama.
Keluarga Inggris sudah datang. Mereka duduk bersama di ruang tamu, ada Bapak dan Kakak Ipar saya.
Kaki saya tidak mempunyai tenaga yang cukup untuk melangkah ke dalam sana.
Saya melihat anak gadis dari Kerajaan Inggris , mata biru nya, hidung nya yang kecil dan bibir yang tipis.
Semua itu menggugah iman saya. Saya tidak kuat jika harus melihat itu dalam waktu lama.
Maka dari itu saya lebih memilih untuk pergi ke taman belakang.
Ruang Tamu
"Mr Soetedjo, dimana putra anda??, Alangkah baiknya putri saya berkenalan terlebih dahulu"
"Wahai anak gadis yang cantik. Putra kesayangan saya ada di belakang, saya tau dia disana, pergilah ke taman belakang ajak dia untuk berkenalan dengan mu"
"Asih, antar dia bertemu adik ipar mu"
Ucap Bapak Soetedjo kepada kaka ipar Raden."Nggeh pak, ayo cah ayu. Ikut saya "
Setalah berjalan cukup lama, akhirnya putri dari Kerajaan Inggris itu melihat putra kesayangan Bapak Soetedjo.
Walau hanya punggung tapi postur tubuhnya sangat gagah, mata indah sang putri hanya memandangi Raden yang sedang memberi makan ikan.
"Cah ayu, mending kamu deketin dia. Saya masih ada urusan dapur, jadi cah ayu berduaan sama dek Raden ya"
Bohong nya kaka ipar Raden bertujuan untuk mendekatkan keduanya.
"Hehe iya, maaf jika saya sangat merepotkan anda"
Setelah kaka ipar pergi. Wanita ini melangkah kan kaki kecilnya.
setiap ketukan sepatu nya menjadi tanda untuk Raden bahwa wanita tercantik yang pernah dia liat sedang mendekati nya.
"Hai, saya Beatrix Roseanne "
Hi readers, selamat malam.
Bagaimana kalian sehat kan?? Maaf ya baru sempet up dikarenakan baru selesai pts. Heheh maaf cerita nya nanggung karena biar kalian nebak nebak. Kira kira tanggapan Mas Raden bagaimana ya?? Kira kira segitu aja pesan dari saya , maaf jika ada typo atau titik, koma yang tidak rapi dan maaf jika bahasa nya campur. Sekali lagi minta maaf yaa🙏🏻dan selamat malam readers tercinta kuhh.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love with Raden Mas [END]
Random"Cinta ada bukan karena ingin mewujudkan apa tapi Cinta ada karena saya dan kamu dipertemukan" -Raden Mas Jaka Abidanu