3

177 40 5
                                    

Kau tau, betapa hebat nya jantung ini berdetak saat menatapmu. Paras cantik yang hanya kau miliki dapat membuat ku terdiam tak berkutik...
-Raden Mas Jaka Abidanu

.

.

.

.

.

Setelah Pernikahan

Raden dan Roseanee sedang berada di situasi yang sama, mereka berdua sama sama malu untuk tidur bersama di satu kamar.

Untuk beberapa saat kamar mereka sangat hening, hingga pada akhirnya ada yang memecahkan kehingan tersebut.

Kakak dan kakak ipar Raden atau yang bisa dipanggil Mas Aryo dan Mbak Hanum.

Mereka berdua membuka kamar Raden dan Roseanee.

"Raden, Mas Aryo udah teriak² di depan kok gak dibukain ? "

"Ini panganten baru kok duduk jauh jauhan gini? "

Keduanya saling bertatapan, dan terlihat jelas bahwa jantung keduanya sedang berdegup kencang.

Mas Aryo dan Mbak Hanum yanh mengetahui bahwa keduanya masih canggung, langsung mendapatkan ide untuk Jalan keluar nya.

"Roseanee, kamu sama Mbak Hanum dulu ya. Mas Aryo mau bicara empat mata sama Raden"

"Inggih mas "

Mbak Hanum merangkul Roseanee dan membawa nya ke dapur belakang.

Mas Aryo duduk tepat di depan Raden, Mas Aryo tau sang adik belum siap untuk berduaan dengan seorang wanita dalam satu ruangan nya.

"Raden, kamu itu jago main kuda, jago main panah tapi ketemu perempuan kok malah ciut NIH gimana? "

"Aku gak ciut mas!! Aku cuman malu, Mas Aryo kan tau sendiri aku ketemu perempuan di rumah ya mbak mbak pembantu sama mbak Hanum aja. Sekali nya dapet perempuan, cantik nya lewat batas"

"Lah alah gaya mu, ya wes sekarang gini kamu sayangi dulu Roseanee seperti sayang nya bapak ke ibuk, sayang nya Mas Aryo ke Mbak Hanum"

Raden mengangguk paham kepada mas Aryo.

Pov Mbak Hanum dan Roseanee

Mereka sedang duduk berdua di dapur belakang, disana juga ada mbak mbak pembantu.

"Mbak Hanum, Raden itu suka lakuin apa aja? "

"Raden itu suka baca jadi jangan heran kalau pas kamu bangun pagi dia udah gak ada di kamar dan gak usah khawatir dia pergi kemana. Dia pergi ke ruangan nya"

"Lalu apakah disana dia hanya membaca buku saja? "

"Gak juga, mbak setiap hari mangantar secangkir teh dan kalau besok itu tugas kamu, lalu teh nya kamu tarub di meja sebelah kanan tempat nya duduk "

"Terus kamu langsung pergi aja ke kamar , kamu siapkan satu pasang baju untuknya dan kamu juga harus pergi bersih bersih badan terus pakai kebaya"

"Buat apa mbak? "

"Dia selalu keluar tepat jam 9,dia pergi ke ujung desa ini. Disana ada danau, tempat yang Raden paling suka karena disana lah pertemuan terakhir nya bersama sang ibu , sebelum ibu meninggal"

"Baik mbak, Roseanee akan melaksanakan itu dengan baik"

"Terus nanti pas kamu masuk kamar langsung kunci saja kamar dan pamit tidur kepada Raden yang lagi penulis di mejanya,kenapa?? Raden gak suka kalau disuruh suruh tidur terlebih dahulu"

Roseanee pun mengangguk pertanda bahwa dirinya paham dengan peraturan peraturan tersebut.

.

.

.

.

.

Roseanee sudah berada di depan pintu. Tangannya membuka pintu itu perlahan dan benar Raden sedang menulis sesesatu di meja nya.

Roseanee yang masih mengingat peraturan tersebut langsung mengunci pintu kamar tersebut.

"Kamu mau ngapain, kok kunci kamar? "

"Mau tidur, bukannya kamu selalu kunci kamar pas malam hari ya? "

Rose bingung karena Raden gelisah ketika pintu kamar tersebut di kunci.

"Yang nyuruh kamu buat kunci kamar siapa? "

"Mbak Hanum, emang nya kenapa? "

"Pintu kamar ini sudah tua, sekali nya
Di kunci susah gak bisa di buka kalau gak pakai kunci cadangan "

"Lalu, dimana kunci cadangan nya? "

"Kunci  nya di bawa pak Broto, mungkin bisa di buka lusa, karena besok pak Broto libur dan gak ke sini"

"WHAT!!! Jadi aku dikerjain? "

"Ya seperti itu, Mas Aryo dan Mbak Hanum udah kerja sama. Denger aja di luar mereka lagi ketewa"

Raden naik ke kursi dan melihat dari ventilasi atas pintu disana mas Aryo dan mbak Hanum lagi tertawa karena mereka bakal bikin Raden dan Rose semakin dekat.

"MAS ARYO!!! TAK OMONG NO BAPAK YA!! BAPAKKK MAS ARYO JAHIL LAGI!!!!!! "

Raden teriak se kencang kencang nya sampai satu rumah pun mendengar nya, bapak yang berada di ujung lorong kamar ter senyum bahagia melihat kedua anak dan mantu nya saling Menyayangi, bapak pun mangucapkan sebuah kata.

"Buk, Andai kamu disamping ku melihat kadua anak mu sedang bercanda gurau bersama istri nya masing masing pasti kau bangga karena keduanya sudah besar. Kita berhasil buk, berhasil mencarikan pendamping mereka berdua, Andai engkau di sini pasti aku juga akan mempunyai pasangan seperti anak anak kita tapi tidak apa apa walaupun raga mu hilang tapi jiwa mu masih berada dalam pikiran ku, mata ku, dan hati ku.... "


























Hai Readers gimana puasa nya lancar kan, terus udah pada teraweh belum.
Alhamdulillah ya kalau udah...
Terima kasih banyak udah mau menunggu cerita ini update, aku ber terima kasih sekaki kepada kalian karena tanpa kalian cerita ku gak akan seramai ini, Oh ya aku mau bikin satu apa ya namanya fans gak sih?? buat cerita ini tpi bingung nama apa ya, kayak fandom nya gitu nanti kalau kalian mau kasih saran langsung Komen aja Yaa, nanti aku pilih yang paling menarik, Ok selamat membaca semuanya👍🏻👍🏻

Love with Raden Mas [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang