"Hai, saya Beatrix Roseanne"
Suara lembut Roseanne, membuat laki laki bernama Raden tersebut menghadap kepadanya.
Raden adalah laki laki yang jarang bertemu wanita (kecuali para pembantu) semenjak sang ibu tiada, ia berfikir sifat Bapak akan menurun kepadanya.
Bapak orang nya gila kerja, jadi waktu ibu sakit Bapak gak tau. Dan itulah yang membuat Raden takut jika bertemu wanita.
Ia takut jatuh cinta kepada wanita itu dan ia juga takut tidak dapat merawat nya dengan baik, sedangkan Raden mendapat amanah dari sang ibu.
Bahwa jika dirinya menikah, dirinya harus benar benar menjaga istrinya itu dan istrinya tidak boleh merasa kesepian. Sesibuk apapun kamu bekerja, luangkan waktumu sedikit untuk orang tersayang.
"Haloo, Raden ? "
Roseanne melambai lambai kan tangan nya di depan mata Raden, ternyata Raden sedang melamun melihat kecantikan wanita satu ini.
"Eum, maaf saya melamun"
"Tidak apa apa Raden"
Sudut bibir kecil Roseanne terangkat perlahan sehingga menciptakan senyuman yang indah.
Raden yang mengetahui hal tersebut pun, pergi ke arah Pendopo (gazebo) dengan telinga yang bewarna merah.
Beatrix yang memiliki sifat jahil pun terus mengikuti Raden kemana pun dia pergi.
"Raden, telinga kamu kok bisa merah? "
Ucap Roseanne, yang di desak dengan rasa ingin tau nya.
Raden hanya menggeleng geleng kan kepala, pertanda bahwa dia sudah tidak bisa diam di sana karena rasa malu bertemu wanita secantik itu.
"Raden jangan diam saja dong, ajak saya bicara empat mata bersama mu , Raden?"
"Kamu mau bicara empat mata sama saya? "
"Iya, seru sekali bisa bicara empat mata bersama mu"
"Yasudah, kamu mau bicara apa sama saya"
Raden merubah sifatnya menjadi dingin agar tidak terlihat lemah di hadapan Roseanne.
"Jangan jadi dingin, saya mau anda memanggil saya dengan sebutan adek"
Roseanne mengangkat senyum nya selebar mungkin setelah memberitahu hal itu kepada Raden.
Raden langsung menatap dengan terkejut ke Roseanne.
"Kenapa?? Kita baru saling kenal"
"Justru karena saling kenal kita harus lebih mengenal "
"Tapi kenapa harus adek, Roseanne? "
"Soalnya tadi kaka mu memanggil istrinya dengan sebutan "adek"dan istrinya membalas dengan kata " Kang mas" Boleh ya Raden? "
"Kita belum menjadi suami istri, nanti saja ya. Jika sudah sah"
"Tapi acara nya 3 hari lagi, panggil mulai sekarang lebih bagus karena bisa terbiasa"
Raden pusing, bukannya tidak mau tetapi dirinya tidak bisa menahan rasa senang atau bahagia karena sang ayah sangat mengerti apa yang ia ingin kan.
"Perjalanan kamu untuk sampai disini pasti jauh kan?"
"Ya, pasti"
"Apakah perjalanan jauh mu itu hanya untuk di panggil adek oleh saya? "
"Ya, tidak juga tapi bisa jadi hadiah buat saya"
"Roseanne, tidak usah jauh kesini karena takdir kita menikah dan nanti saat nama saya terikat dengan nama indahmu, detik itu juga saya akan memanggil kamu dengan sebutan adek atau pun aksara cinta ku"
Roseanne merasa nyaman bersama lelaki yang akan menjadi suami nya nanti.
Walau mereka berbeda namun mereka juga saling melengkapi perbedaan itu bersama sama.
Roseanne dan Raden percaya bahwa perbedaan yang akan dilengkapi dengan rasa sayang, cinta, kasih yang tulus akan menjadi hal yang sangat indah.
Hai reader's, kalian kangen aku gak?? Atau kangen Mas Raden, atau Mbak Rose. Tenang author sudah up nih tapi maaf ya cuman bisa sedikit dikarenakan author sibuk nya gak bisa di ilangin, do'ain saya gak sibuk sibuk amat, tapi author janji bakal up terus kok, makasih ya udah perhatian sama author dan udah nunggu dengan rasa sabar kalian, puasa nya lancar kan?? Bagi yang melakukan Puasa, kuat kuat yaaa. Selamat membaca reader's ku sayang...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love with Raden Mas [END]
Aléatoire"Cinta ada bukan karena ingin mewujudkan apa tapi Cinta ada karena saya dan kamu dipertemukan" -Raden Mas Jaka Abidanu