7. Are you serious?!

3.3K 473 24
                                    

Haechan mengerutkan keningnya saat mendapati wajah sumringah sang sahabat dipagi hari seperti ini.

"Kenapa? Kau semangat kelas taeil ssaem?" Celutuk haechan yang dibalas tatapan datar oleh yangyang.

"Kemarin siang kau kemana?" Tanya yangyang.

"Ya pulang? Memangnya kemana lagi? Aku bukan seperti kau yang sudah selesai kelas bukannya pulang malah mencari gosip di semua penjuru kampus." Sinis haechan.

"Heh, mengaca ya. Kau juga sama biasanya." Balas yangyang tajam yang dibalas kekehan oleh haechan.

"Chan." Panggil yangyang dengan wajah yang sudah serius.

"Hm?"

"Kau benar-benar menyerah?" Tanya yangyang sembari mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke arah sang sahabat.

Haechan yang ditanya pun menganggukan kepalanya tanpa mengalihkan fokusnya dari ponselnya.

"Tapi kan kau belum maju chan?" Tanya yangyang tanpa dosa yang membuat haechan seketika tersedak ludahnya sendiri dan menatap tajam sang sahabat.

"Tidak usah diperjelas!" Sewot haechan.

Beberapa saat kemudian netra tajamnya bertemu dengan netra rubah yang tengah melirik ke arahnya dari jauh. Dengan cepat haechan mengalihkan pandangannya dan berdeham membuat yangyang menatap datar sang sahabat.

"Serius mau menyerah?" Tanya yangyang lagi dengan nada mengejek.

"Kau mau aku seserius apalagi?!" Tanya balik haechan yang sudah frustasi dengan pertanyaan yangyang, yang intinya sama sedari tadi.

"Tapi sayang chan..." ujar yangyang yang membuat haechan mengerutkan keningnya.

"Sayang siapa?"

"Sayang appamu." Asal yangyang, yang seketika membuat haechan membulatkan matanya.

"Brengsek yangyang!" Umpat haechan.

"Serius dulu!"

"Apa?" Tanya haechan dengan nada yang sudah malas.

"Padahal crushmu juga menyukaimu." Ujar yangyang sembari melirik ke arah renjun yang terlihat fokus dengan buku di mejanya.

Mendengar ucapan yangyang membuat haechan lagi-lagi tersedak ludahnya sendiri dan melotot horor ke arah sang sahabat.

Sepertinya saat yangyang tidur semalam kepalanya terbentur meja di samping kasurnya. Yang membuat otak sang sahabat jadi semakin aneh.

"Berteman denganmu ternyata bahaya juga untuk kehaluanku yang." Horor haechan.

"Serius lee haechan." Frustasi yangyang.

"Ya ya ya terserah kau saja." Ujar haechan yang terlihat tidak memperdulikan ucapan yangyang.

Yangyang menggeram kesal dan frustasi saat mendapati haechan yang tidak peduli. Ingin sekali rasanya yangyang mencekik leher haechan saat itu juga.

"Cih, dasar batu." Gumam yangyang.

▪︎
▪︎
▪︎

Kelas sudah berakhir dari sekitar lima belas menit yang lalu. Tetapi sang pemuda huang sepertinya masih enggan bangkit dari duduknya.

"Liu yangyang brengsek" umpat renjun yang kemudian menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya di meja.

Kedua pipinya kini sudah memerah saat mengingat ucapan yangyang kemarin padanya.

Primadonna ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang