04. Bagaimana Jika Aku Menghilang

29 12 0
                                    

Pikiran yang selalu kalut dengan hal-hal negatif, kepalanya yang kini terasa kosong. Tidak ada yang mengisi di otaknya, matanya terpejam dan memikirkan hal yang positif. Namun, itu terasa sulit.

Dikamar yang gelap gulita tanpa ada cahaya yang menerangi, pintu yang tertutup rapat, keadaannya yang sudah parah, sudah sekitar 2 minggu aku belum menyentuh nasi, tidur yang tidak teratur.

Tangannya yang menarik-narik rambut, memukul-mukul berkali-kali. Terkadang, aku sering sekali melakukan seperti itu.

Kecemasan itu selalu muncul disaat aku merasa kesepian dan mereka tidak punya siapa-siapa.

Jantungnya berdetak dengan cepat, tangannya berkeringat dingin.

Tangannya meraih handphone dan menyalakan musik-musik untuk menenangkannya. Namun, ternyata tetap saja.

Kedua tanganku mulai menyakiti diriku sendiri, agar kecemasan itu bisa hilang. Aku merasa jika menyakiti diri sendiri saat stres adalah hal yang terbaik. Jika itu saat stres ataupun cemas, aku selalu melakukan itu.

Aku berpikir bagaimana jika ia menghilang saja. Hal-hal negatif langsung menyerang kedalam pikiran, dan menggerogoti.

Aku mencoba menarik napas panjang selama 5-7 detik. Itu lumayan terasa lega.

Rasa khawatir, takut berlebihan dan panik adalah hal yang sangat aku benci. Disaat itu pun, aku mulai kesusahan berkomunikasi dengan orang-orang, alhasil mereka tidak mengerti apa yang aku bicarakan. Bicara yang sangat cepat dan berbelit-belit.

Cemas, saat memikirkan hal yang ia pernah lakukan dimasa lalu, dan yang tidak pernah ia lakukan.

Terkadang, ia pernah berpikir untuk apa yang mereka tuturkan padanya tentang “Kau cantik sekali.” Apakah mereka benar-benar dan tidak berbohong. Ia hanya tidak percaya dengan perkataan positif mereka.

Disaat, ia melihat cermin sepertinya mereka tidak benar-benar. Ucapan itu tidak seperti dirinya, pantulan dirinya sendiri dari cermin itu sangat tidak menggambarkan apa yang orang-orang ucapkan kepadanya.

Kecemasan itu akan lebih parah saat dimalam hari, normalnya orang-orang tertidur pulas saat malam hari. Namun, tidak dengannya, disaat, malam ia mengeluarkan apa yang ada di kepalanya, seperti memikirkan hal yang tidak pernah terjadi dan hal-hal yang dikatakan orang-orang mulai membuncah dengan sangat cepat seperti bom.

Kecemasan itu membuatnya menjadi lebih ingin menghilangkan dari muka bumi ini. Ingin rasanya ia bisa berbicara dengan si cemas agar ia bisa terkendali.

Ia pun mulai memikirkan hal-hal positif dan melakukan hal yang ia sukai, seperti memasak dan membaca buku, mendengarkan musik dan melakukan hal yang ia rasa suka.

Walaupun tidak 100%. Kini, ia bisa mulai mengajak berkomunikasi dengan si cemas, mengapa ia sering sekali muncul dan menakut-nakuti.

Ia pun melarang si cemas agar tidak datang lagi, dan disaat si cemas datang menghampirinya, ia akan belajar supaya terkendali. Walaupun pikiran tentang menyakiti dirinya belum menghilang. Namun, itu pasti akan memudar seiring berjalannya waktu. Dan juga, ia sering konsultasi.

Aku Harus Sempurna?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang