BAB 1

40 6 9
                                    

selamat membaca.
¢
¢
¢

Hari ini adalah hari minggu, yang artinya hari libur. Di hari minggu ini Alysa berkunjung kerumah Adnan, katanya di suruh bunda buat main kerumah.

Seperti biasa Alysa di jemput oleh Adnan dan Adnan meminta izin terlebih dahulu ke mamah nya Alysa. Ini sering di lakukan oleh Adnan.

Setelah meminta izin lalu keduanya berangkat. Saat sudah sampai tak lupa Alysa mengucapkan salam sebelum masuk ke dalam. "Assalamualaikum bunda"

"Eh waalaikumsalam sayang" Sahut sang bunda dengan memeluk gadis itu sebentar.

"Bunda apa kabar ?" Tanya Alysa.

"Alhamdulillah bunda sehat sehat aja, kamu juga apa kabar ?" Tanya balik Ira—bunda Adnan.

"Sehat kok Bun" Balas nya sembari tersenyum.

"Bunda mau ngajak kamu buat pancake, mau gak ?"

"Boleh Bun"

Kini keduanya pergi ke dapur untuk membuat beberapa pancake. Ini yang di sukai Alysa saat berada di rumah Adnan—memasak bareng bunda 😀.

"Hmmm, wangi apa ini kayak nya enak" Tanya Adnan yang entah kapan muncul di dapur.

"Ica jago masak kayak bunda" Puji Adnan.

"Nan ngapain ih di dapur sana masuk, nanti kamu gangguin bunda sama Alysa" Usir sang bunda.

"Ngga, Adnan mau liat bunda masak sama ica" sahutnya tak kalah.

"Emang kalo bunda lagi masak, si Adnan sering gangguin bunda ya Bun ?" Tanya Alysa mengejek.

"Sering banget, waktu itu bunda masak ayam goreng pas bunda tinggal sebentar eh ayam nya ilang satu" Ujar sang bunda ketawa lepas.

"Itu bukan Adnan yang nyuri, bunda" sahut Adnan mengelak.

"Terus kalo bukan Adnan siapa dong ?" Tanya Alysa.

"Hmm anu, ayah yang nyuri"

"Eyy kok ayah" Ucap Hendra yang tiba tiba  datang dan menghampiri Adnan di meja makan.

"Hayoo ketahuan bohong nya" ejek Alysa.

"Nah kan Adnan kan yang nyuri ayam goreng bunda waktu itu" kata sang bunda.

"Iya yaudah emang bener Adnan yang nyuri" Jawab nya pasrah. Mendengar itu bunda, ayah, dan Alysa tertawa lepas.

10 menit kemudian pancake yang tadinya sedang dalam proses pematangan kini sudah siap untuk dimakan.
Alysa menaruh pancake nya yang masih hangat di tempat yang sudah di sediakan tadi oleh Ira.

"Yuhu dah jadi pancake nya !"

"Dih yang mau bagi bagi sama Adnan siapa ya" Ejek Hendra —ayah Adnan.

"Ica dong" sahut nya enteng dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"Yakin Ica mau bagi bagi sama kamu ?"

WILL IT UNITE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang