Lembar ketiga

1.5K 200 9
                                    

𝐑𝐔𝐍2𝐔 || 𝐑𝐲𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐒𝐮𝐤𝐮𝐧𝐚
𝑓𝑡. 𝑅𝑦𝑜𝑚𝑒𝑛 𝑠𝑢𝑘𝑢𝑛𝑎

Saat ini [Name] dan Sukuna sedang berada di sebuah ladang bunga yang sangat luas, [Name] sedang tertidur atas paha Sukuna dia hanya memejamkan matanya sambil menikmati udara yang bersemilir ini.

"Sukuna" panggil [Name] yang masih memejamkan matanya dan Sukuna pun menjawab dengan dehaman.

[Name] menghela nafasnya lalu ia membuka matanya dan menatap Sukuna yang berada diatasnya, "aku kemarin bertemu dengan laki-laki dengan model aneh" ucap [Name] yang membuat Sukuna menatapnya dengan bingung.

"Kau bertemu dengannya dimana?" Tanya Sukuna.

"Aku bertemu dengannya saat aku membeli sayuran didekat rumah, Orang itu menggunakan penutup mata dan juga Rambutnya yang bewarna putih" kata [Name] yang membuat Sukuna terdiam dengan lama.

[Name] menatap Sukuna dengan bingung karna sukuna tidak menanggapi penjelasannya, wajah sukuna nampak datar dan dingin bahkan [Name] yang melihat saja sampai merinding.

"Namanya siapa?" Tanya Sukuna yang membuat [Name] terkejut.

"Namanya—go— ah iya namanya Gojo satoru" jawab [Name], keempat mata sukuna langsung melotot bahkan ia tidak sengaja bangun dari duduknya dan

Brugh!

[Name] terjatuh saat Sukuna tiba-tiba saja bangun dari duduknya bahkan kepala [Name] sampai tertatap tanah bunga tersebut, [Name] meringis kesakitan lalu ia memegangi bagian belakang kepalanya.

"Jangan pernah bertemu dengan laki-laki itu lagi, dia berbahaya" kata Sukuna dengan tatapan yang lurus dan tajam, [Name] menganggukkan kepalanya dengan samar-samar.

[Name] mengendus kesal lalu ia bangun dari duduknya dan berjalan kearah sukuna, "iya-iya tapi bisa kalau bangun tuh lihat-lihat terlebih dahulu, kepalaku jadi sakit gara-gara kamu" kata [Name] sambil mengelus pelan belakang kepalanya.

Sukuna terkekeh lalu ia menyentuh bagian belakang kepala [Name] sementara [Name] hanya menatap orang yang berada didepannya dengan tatapan bingung.

"Aku menggunakan teknik pembalik ku untuk mengobati sakit mu, bagaimana, masih sakit?" Tanya Sukuna saat sudah tidak menyentuh bagian belakang kepala [Name].

[Name] berkali-kali mengerjapkan matanya bahkan tiba-tiba saja ia tersenyum dengan senang sambil melompat-lompat kecil.

"Wah! Sudah tidak sakit! Terimakasih sukuna, teknik mu itu memang terbaik!" Ucap [Name] sambil mengacungkan jempolnya lalu ia memeluk tubuh Sukuna dengan sangat erat.

Terlihat badan yang lebih kecil jika berada disamping sukuna karna badan sukuna itu sangat besar dan di lengkapi oleh keempat matanya dan keempat tangannya, namun walaupun begitu itu tidak membuat [Name] takut karna Ia mencintai sukuna begitu juga dengan sukuna yang mencintai sang kekasih, ia tidak mungkin melukai kekasihnya.

"Sama-sama" sukana membalas pelukan [Name] dengan keempat tangannya.

⁂𖦹⁂𖦹⁂𖦹⁂𖦹⁂𖦹⁂

Sukuna melihat kearah sampingnya yang terdapat [Name] yang sedang menyandarkan kepalanya di pundaknya, [Name] tertidur satu jam yang lalu. Tanpa [Name] sadari Sukuna tersenyum tipis saat menatap wajahnya, bahkan sukuna sendiri juga tidak tau kenapa ia bisa tiba-tiba saja tersenyum seperti ini hanya kena menatap wajah sang kekasih yang sedang tertidur.

Hari sudah mulai gelap, mau tidak mau ia harus membangunkan kekasihnya, jika [Name] pulang terlambat pasti ia akan dimarahi oleh Obaa-chan.

"Sudah jam berapa?" Tanya [Name] sambil menetralkan pandangannya. "Sudah hampir jam tuju malam" jawab Sukuna yang membuat mata [Name] langsung terbuka begitu saja.

Ia dengan cepat langsung berdiri dan mengambil tasnya yang berada sampingnya, ia terlihat sangat panik. "Aku pulang dulu ya, sampai besok Sukuna!" [Name] hendak berlari namun

Srak!

Sukuna menariknya dengan kasar itu yang membuat badannya yang hampir terjatuh ke belakang, sukuna menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kau mau diserang oleh para kutukan di hutan?" Tanya Sukuna dengan sangat dingin, [Name] pun hanya menyengir. Sukuna berjalan mendahului [Name].

Sukuna berjalan mendahului [Name] dan [Name] pun berjalan mengekori Sukuna, tidak ada satupun kutukan dihutan yang berani mendekati [Name] karna ia sedang bersama Sukuna, Para kutukan dihutan takut pada Sukuna jika mereka menyerang [Name]—sang kekasih, mereka bisa mati ditangan rasa kutukan tersebut.

"Sudah sampai" ucap Sukuna saat sudah sampai didepan pedesaan [Name], [Name] pun menganggukkan kepalanya lalu ia melambai-lambaikan tangannya saat ingin masuk kedalam pedesaan.

Bruk!

Sukuna menatap [Name] yang hampir terjatuh saat melambai-lambaikan tangannya. "Lihat jalan bodoh!" Teriak sukuna.



















"Dasar aneh, tetapi aku mencintainya"



















➖➖➖

Yo Minna!

⛓️ Dipersilahkan untuk vote dan komen sebelum meninggalkan cerita!

⛓️Kayaknya aku enggak bakal buat banyak chapter karna otak aku tuh kadang-kadang enggak ada ide:( hehe.

⛓️Ujian sekolah tuh sangat menyiksa, tapi enggak apa-apa. Cuman ujian kali ini tuh beda, apa apalagi ini mau masuk SMP😭🙌. Bentar lagi mau lulus SD😭.

Oke, sekian terimakasih.

-megumi gf-

𝐑𝐔𝐍2𝐔 || 𝐑𝐲𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐬𝐮𝐤𝐮𝐧𝐚[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang