Sorry for typo⚠️...
••°•>Happy Reading<•°••
Nugraha adalah salah satu dari beberapa nama Keluarga yang bisnis dan usahanya dikenal oleh masyarakat di negeri ini, Perusahaan yang mencakup Pabrik, Travel dan Jasa Pelayanan. Dengan Jakarta sebagai Pusat dari Perusahaan. Sudah Jelas Keluarga Shaka begitu Kaya dan Makmur harta bendanya.Tidak mengherankan lagi jika 100.000 lebih jiwa manusia menggantungkan hidup mereka disana. Perusahaan besar dan Seterkenal itu bukannya membutuhkan seorang pemimpin yang Cerdas dan Sempurna bukan?
Agar semua bisa berjalan baik dan lancar seperti sebelum-sebelumnya bahkan seharusnya lebih baik.
••••
"Selamat Pagi... Pa, Ma, Kakak" Shaka mengucap salam dengan senyum manis terukir.
Pandu dan Shara hanya membalas dengan deheman saja tidak berniat membalas dengan benar. Di Ruangan itu sudah jelas hanya Mahesa yang senang dengan kehadiran Shaka.
"Selamat Pagi juga... Ayo duduk sarapan dulu sebelum berangkat sekolah" Mahesa menepuk Kursi yang biasanya Shaka duduki untuk makan.
Yang termuda menggeleng. "Maaf Kak sarapan disekolah aja nanti kalo sempet takut telat. Aku pamit Pergi dulu"
Muka Mahesa kecewa dia selalu tidak rela jika Adiknya Pergi sekolah dengan Perut kosong. Tapi Shaka Keras kepala sekali jadi dia bisa apa selain menghela nafas.
"Ma, Pa.. Shaka pamit" Sunghoon menyalami mereka dengan terburu lalu pergi tanpa menunggu balasan.
"Jangan lupa makan!" Teriak Mahesa pada adiknya yang sudah cukup berjalan menjauh.
"Iyaa! aman kak!"
"Hati-hati di jalan!"
Shaka tidak menjawab lagi dia sudah berlalu pergi. Mahesa menghela nafasnya lalu melirik pada kursi Shaka.
"Dia ga makan lagi" gumam Hesa.
"Heii... tidak usah sedih Sayang, Dia pasti suka Jajan diluar. Jangan khawatir" Shara berkata lembut dia tidak suka ada gurat kecewa dari Anak kesayangannya.
"Kamu udah selesaikan? Ayo setelah ini kita ada Janji bertemu dengan Dokter Tio"
"Iya Ma, aku ganti baju dulu bentar"
Shara tersenyum "Oke Sayangnya Mama"
"Sayangnya Papa juga" Pandu ikut tersenyum hangat padanya, Mahesa ikut tersenyum juga jadinya. Dia bahagia, setiap hari Orang tuanya selalu melimpahkan kasih sayang mereka pada dirinya, sesibuk apapun keduanya.
Ah andai saja Adiknya tadi mau ikut sarapan bersama dulu, pasti saat ini Shaka juga bisa mendapat Kehangatan dari Papa dan Mama seperti dirinya ini kan?
••••
Shaka mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang, Sepeda berwarna biru yang dia beli sendiri. Dia trauma menaiki Mobil tidak ada yang tahu akan itu jadi untuk Pergi ke sekolah dia pikir daripada dirinya Pusing saat menaiki mobil lebih baik dia membeli sepeda saja sekalian berolahraga.
Kecuali kemarin dia menggunakan mobil karena Kakaknya memaksa untuk mengantar dia ke sekolah tentu dengan supir, Tidak mungkin Kakaknya diizinkan menyetir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Destiny
FanficTakdir biru yang sudah membuat Manusia bernama Shaka Diaskara membiru raganya dirinya kalah telak untuk dihancurkan. Tidak ada lagi yang tersisa. Dia hanya berharap besok dia juga bisa merasakan Kasih Sayang dari keluarganya. »»»