Seorang gadis remaja duduk termangu disamping pintu ruangan ICu. Kabar yang diterimanya 30 menit yang lalu, sulit untuk dia percaya.ya pundak itu telah pergi, menjauh, dan takkan kembali.
"Gue dengan siapa kalo lu pergi hiks? " Ghefira terisak.
"Lu bilang lu ngga pergi. Lu ngga akan kemana - mana tapi kenapa sekarang lu ninggalin gue. Lu jahat yes." lanjutnya.
"Fir lu yang kuat yh. Yesi udah tenang disana."hibur Geri.
' Ger,bangunin yesi hiks. " pinta Ghefira sambil memeluk Geri.
"Udah jangan dibangunin. Biarin dia istirahat dengan tenang. Doakan ajah agar dia bahagia."
Decitan suara pintu terdengar, beberapa orang suster mengeluarkan sebuah bankar dan membawanya ke ruangan mayat.
Seorang yang tertutup Kain putih itu adalah yesi. Sahabat Ghefira.
Ghefira melangkah mendekat, dia membuka Kain putih itu dan ber kata "yes bangun ihhh. Ngga cape merem mulu hm?'sahut Dian sambil menepuk- nepuk pipi yesi.
Geri yang melihat hal itu pun hanya terdiam. dia paham apa yang Ghefira rasakan saat ini.
" Fir, keluar yok. keluarga yesi sudah ada di luar untuk membawanya ke tempat peristirahatan terakhir."ajak Geri
"Ghefira menatap yesi sebentar kemudian melangkah keluar.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
End?( Yesi's Story)
Teen FictionMohon perhatian🙏 Baca Yesi's story dulu yah supaya tidak kebingungan. Terimakasih "Dia pergi sebelum aku menatapnya" _vano Ferari_