Kedua manusia itu menoleh dan ber kata

"Sesempurna apa wanita itu?"tanya pria tua itu

"Sangat sempurna."jawab vano

"Saya tidak peduli seberapa sempurna wanita itu dimatamu,yang pasti kamu akan tetap menikah dengan wanita pilihan saya!"

"Apa kau ingin mati ditanganku?!"bentak vano.

"Apa kau memiliki keberanian untuk membunuhku?!

"Kau meremehkanku tua bangka?!"

"Ya .sangat tidak mungkin kau membunuh ayahmu!"

"Bagaimana dengan ini?!"vano mengeluarkan pistol dari saku celananya dan mengarahkan di kepala pak Arga

"A-apa ,-apaan i-ni?!"tanya pak arga terbata- bata

Tawa vano menggelegar seakan mengisyaratkan rasa benci yang teramat dalam

"Satu peluru yang keluar akan langsung menembus kepalamu!"

"Kumohon jangan lakukan itu."pinta bu Alana.

"Siapa kau?!"

"Dorr!"

Suara tembakan terdengar memenuhi rumah itu ,seiring teriakan bu Alana yang dilanda kepanikan melihat suaminya terkapar di lantai bersimpah darah.

"Masih ingin memaksaku ha?!"bentak vano

"Saya tidak akan pernah berhenti memaksamu!"seru pak Arga di sela -sela erangannya.

"Maka akupun tidak akan berhenti menghujanimu dengan peluru peluru ini!" Balas vano tak kalah dingin.

"Kumohon hentikan!'teriak bu Alana

"Kau memerintahkanku?"tanya vano

"Ya .aku memerintahimu!"

"Dorr."

"Dorr."

"Dorr."

"Ketahuilah satu permohonan darimu adalah satu perintah untukku untuk membunuh suamimu!"sinis vano

"Dimana hati nuranimu?!"

"Tidak ada."

"Pembunuh!"

"Kau mengetahuinya bukan?lalu,mengapa kau malah memancingku untuk membunuh?"

"Manusia iblis! Aku membencimu!"teriak bu Alana

"Yayaya aku tahu itu."ujar vano dengan senyuman iblisnya.

"Kupastikan kau akan membusuk di penjara!"

"Lakukanlah. Dengan senang hati aku menunggu."ujar vano santay

"Arghhh dengan cara apalagi agar kau mengalah pembunuh?!"teriak bu Alana frustasi

"Jangan memaksaku menikah dengan wanita pilihan kalian!"gertak vano sambil menempelkan pistol pada dagu bu Alana

"Jangan mimpi!"seru bu Alana sambil menatap tajam putranya.

"Aarrghh" teriak bu Alana saat vano menarik rambutnya ke belakang.

"Sakit hm"tanya vano

Bu Alana mengganggukan kepalanya.vano menariknya lebih keras sehingga terdengar ringisan dari bu Alana.

"Jika kau terus memaksaku maka kubuat kau senasib dengan suamimu!mengerti?!"tegas vano

"Ya aku tidak akan memaksamu lagi."ucap bu Alana lemas.vano melepaskan tangannya dari rambut bu Alana lalu berkata

"Bagus. Silahkan pergi jangan lupa bawa mayat suamimu."

Bu Alana berdiri,kemudian memopong mayat suaminya lalu pergi ..

"Kejam banget sih bang."seru jeyhan Auralia

"Salah sendiri."jawab vano santay.

'Tapi ngga kek gitu juga.kasihan."

"Biarkan saja."ucap vano

"Abang mo keluar.tolong bersihin lantai penuh darah itu."lanjutnya kemudian meninggalkan adeknya yang mendengus kesal.

"Tuh kan gue lagi yang bersihin.mana darah manusia lagi."gerutu jeyhan sambil mengeridik ngeri nengingat abangnya membunuh manusia tepat di depan matanya.

End?( Yesi's Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang