"Mau burger." rengek Barra pake muka melasnya.
Kalau udah gini mana tega Hyunsuk nolak permintaan anaknya itu.
"Oke tapi besok sama besoknya lagi jangan jajan burger lagi." peringat sang Daddy.
Barra senyum lebar terus ngangguk semangat, "Huum!" katanya.
Hyunsuk ngusak gemas rambut anaknya itu terus dia gendong, "Cha, ayok beli burger~" ajaknya.
"Lego lego lego!" semangat Barra sambil meragain pose superman di gendong sang Daddy.
"Lea, saya makan siang dulu ya sama Barra." pamit Hyunsuk ke asistennya yang jaga resepsionis.
Hyunsuk tuh sebenernya kerja juga di Rumah Sakit, jadi psikolog. Tapi kalau jadwalnya kosong pasti dia ada di klinik punyanya sendiri.
"Oke dok, bye Barra makan yang banyak ya." kata Lea sembari melambaikan tangan ke arah Barra.
"Bye Ka Ea, Kaka juga jangan lupa makan siang ya nanti sakit dimarahin Mommy lohhh." pesan anak 5 tahun itu.
Lea menahan gemas di kursinya cuman bisa ngangguk sambil gigit bibir bawah.
"Yaudah Lea, saya jalan ya." pamit Hyunsuk, "Iya dok hati-hati ya." balas Lea.
"Ini sayurnya, ini ayamnya terus abis makan nanti buahnya abisin ya dek." pesan Nakyung sambil nata makan siang buat Rara di atas meja kecil milik anaknya itu.
"Ih ko ada brokoli! Adek ga suka buang aja." protes Rara.
"Eits! Ga boleh pilih-pilih makanan gitu dong. Brokoli enak ko, liat tuh lucu gitu rambutnya kribo." bujuk Nakyung.
"Ga mau Bunda~" rengek Rara cemberut.
"Terus kalau ga mau siapa yang makan nanti? Ntar brokolinya nangis tau." kata Nakyung ga nyerah.
"Ah ga mau." tolak Rara sekali lagi.
"Mau Bunda laporin Ayah kalau adek pilih-pilih makanan lagi?" ancam Nakyung.
Rara ga bergeming, anak 4 tahun itu malah motong-motong buah pake garpu.
"Oke Bunda telpon Ayah ya." kata Nakyung terus ambil ponselnya coba hubungin Yoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[v] The Narendra | Parenting
Ciencia Ficciónーsequel cara menjadi orangtua yang (belum) baik bersama Narendra. ーsandenim