penolakan

1.6K 220 61
                                    

"Maaf, Kau tahu sendiri kan bahwa Aku menyukai Onjo," lirih Cheongsan menundukkan kepalanya merasa bersalah dengan pemuda di depannya. Suhyeok  menatap yang lebih pendek lalu tersenyum kecil dan menepuk bahu Cheongsan.

"Gua gak minta lu perasaan gua San," jawab Suhyeok, Cheongsan mendongak menatap pemuda tinggi yang tersenyum ke arahnya.

"Ayo pulang," ajak Suhyeok, lalu meraih tangan Cheongsan, menggenggamnya erat dan keduanya berjalan menuju ke rumah Cheongsan.

Dalam perjalanan Cheongsan tak henti-hentinya menatap tautan tangan mereka berdua. Hangat, itu yang Cheongsan rasakan.

Cheongsan menghentikan langkahnya, membuat Suhyeok ikut berhenti dan menatapnya dengan bingung, Cheongsan menunduk selama beberapa saat lalu bergerak memeluk Suhyeok erat, Yang dipeluk tertegun tak percaya, perlahan Suhyeok mulai membalas memeluk Cheongsan dan mengelus surai yang lebih pendek pelan.

Setelah beberapa waktu berpelukan, keduanya akhirnya saling melepaskan pelukan itu, Cheongsan meraih tangan Suhyeok, memegang tangan besar Suhyeok dengan tangannya yang sedikit lebih kecil dari milik Suhyeok.

"Ayo berteman!" ajak Cheongsan, Suhyeok mengerutkan keningnya, menatap Cheongsan heran.

"Memangnya kita tidak berteman?" tanya Suhyeok, Cheongsan tersenyum malu.

"Sebenarnya Aku menanggapmu musuh karna Kau menyebalkan, Aku juga semakin kesal padamu karna Kau bilang Kau menyukai Onjo!" terang Cheongsan malu, Suhyeok tergelak lalu menggelengkan kepalanya.

"Lu emg budak cinta," komentar Suhyeok menatap Cheongsan sedikit sinis. btw hyeok tolong ngaca dikit ya.

"Jadi Kau maukan berteman denganku?" tanya Cheongsan, Suhyeok merangkul Cheongsan dengan akrab

"Tentu."

Keduanya kembali melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda sambil bercerita-cerita, sebenarnya Cheongsan sih yang bercerita, Suhyeok hanya mendengarkan saja.

Di sisi lain, dua pemuda yang sedari tadi mengikuti keduanya menatap pasangan itu dengan tak percaya.

"MAKSUD AMAT CHEONGSAN, UDAH NOLAK MALAH MELUK, WAH PARAH LO," pekik Gyeongsu emosi hendak menghampiri dua temannya itu, namun ditahan oleh Woojin.

"Wiuss sabar yang sabar," ucap Woojin sambil mengelus tete eh ralat maksudnya dada Gyeongsu.



Pagi seperti biasa Cheongsan datang ke kelas jam 6 lewat sedikit, begitu memasuki kelasnya pemuda itu melihat temannya sedang berpelukan dengan Suhyeok sambil menangis.

"Gyeong? Kenapa?" tanya Cheongsan mendekat tapi Gyeongsu mendorong Suhyeok mundur menjauh.

"Gausah deket-deket!" bentak Gyeongsu, lalu membenamkan wajahnya di dada Suhyeok, yang lebih tinggi dari keduanya hanya mengelus kepala Gyeongsu pelan sedangkan si ketua kelas tertegun, baru kali ini dia dibentak Gyeongsu.

Cheongsan menatap Suhyeok yang mengedikkan bahu lalu memalingkan wajahnya. Si ketua kelas hanya menghela nafas lalu berjalan ke kursinya, duduk lalu meletakkan kepalanya di meja.

Menit berlalu, anak kelas mulai berdatangan. Suhyeok dan Gyeongsu juga sudah pindah duduk di kursi Suhyeok dan Woojin. Mereka sepakat duduk bersama dan membiarkan Woojin duduk bersama Cheongsan.

Tak lama, Woojin dan Namra datang dengan wajah datar, pemuda Kim itu tidak bereaksi apapun melihat Suhyeok dan Gyeongsu hanya beranjak menghampiri kursi di samping Cheongsan dan duduk.

"Ck, setiap hari gonta-ganti pasangan, dasar uke buaya," desis Woojin dengan suara besar, Gyeongsu yang mendengar itu berbalik menatap tajam Woojin.

"Situ juga sama aja, punya cabang di setiap gang!" balas Gyeongsu, sambil memalingkan wajahnya dengan kesal.

Enemy Of Love - Hyeoksan [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang